Daily News 03/06
June 03, 2015 No. 1010
Retail Sector - Kebijakan fiskal
Pemerintah tengah mengkaji rencana menaikkan PPh 22 untuk barang impor, khususnya untuk barang elektronik, mebel dan furniture, dari 7.5% menjadi 10% untuk menekan impor barang jadi. Pemerintah juga mengkaji rencana penghapusan PPnBM untuk menutup potensi peredaran barang impor ilegal. Kebijakan tersebut ditujukan untuk mendukung sektor manufaktur dalam negri yang saat ini harus bersaing dengan produk illegal yang menghindari PPnBM. Karena impor komponen barang elektronik tidak dikenakan pajak maka kenaikan PPh 22 atas barang impor diharapkan dapat meningkatkan daya saing produksi dalam negri.
BBRI - Rencana emisi obligasi
PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 12 Triliun dimana untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi senilai Rp 3 Triliun yang terdiri dari 3 seri. Obligasi Seri A bertenor 1 tahun, Seri B bertenor 3 tahun, dan Seri C bertenor 5 tahun. Pefindo memberi peringkat idAAA terhadap rencana emisi obligasi BBRI. Seluruh dana hasil emisi akan dialokasikan untuk mendukung penyaluran kredit. Masa penawaran awal berlangsung 3-12 Juni dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 24 Juni 2015.
BISI - Target Penjualan
PT Bisi International (BISI) menargetkan penjualan tahun ini naik hingga 40% menjadi Rp 1.61 Triliun dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 1.15 Triliun. Untuk mencapai target tersebut perseroan akan tetap fokus pada benih jagung hibrida dengan meningkatkan volume penjualan hingga 50% dibandingkan 2015. Tahun lalu penjualan jagung hibrida perseroan menyumbang kontribusi tertinggi dengan penjualan mencapai Rp 420.4 Miliar. BISI tengah membangun pabrik pestisida di Sidoarjo (Jawa Timur) yang berdiri diatas lahan seluas 2.8 Ha dan diharapkan beroperasi pada 2Q 2016.
CKRA - Rencana rights issue
PT Cakra Mineral (CKRA) berencana menerbitkan saham baru melalui proses rights issue dengan target perolehan dana sekitar US$ 100 Juta. CKRA akan menggunakan dana hasil rights issue untuk mengambil alih 100% saham Cokal Limited, perusahaan pertambangan mineral dan logam di Australia. CKRA dan Cokal Limited telah menandatangani perjanjian pelaksanaan penawaran pada 29 April 2015. CKRA menargetkan proses akuisisi Cokal senilai A$ 75.45 Juta dapat selesai pada Oktober tahun ini.
KBLV - Tingkatkan kepemilikan di Internux
PT First Media (KBLV) melalui unit usahanya, PT Mitra Mandiri Mantap (MMM), akan meningkatkan kepemilikan sahamnya di Internux sebagai pemegang merek dagang BOLT! menjadi 70.2% dari sebelumnya 56.99%. Saat ini KBLV tercatat memiliki 69.04% saham dalam MMM.
SMBR - Pabrik Baturaja II
PT Semen Baturaja (SMBR) berencana mengalokasikan dana sebesar Rp 1.1 Triliun untuk pembangunan pabrik Baturaja II atau sekitar 33% dari total investasi Rp 3.32 Triliun hingga 2017. Dana Rp 1.1 Triliun berasal dari hasil IPO pada 2013 sekitar Rp 1.3 Triliun. Pembangunan pabrik yang berlokasi di Baturaja (Sumatra Selatan) telah dimulai pada 2 April 2015 dengan penandatanganan pengerjaan konstruksi.
TLKM - Akuisisi AP Teleguam
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui anak usahanya, Telekomunikasi Indonesia International USA Inc. (Telkom USA), menargetkan akuisisi induk perusahaan telekomunikasi asal Guam, AP Teleguam Holding Inc., selesai akhir tahun ini. Dana akuisisi berasal dari kas internal perseroan dan sisanya berasal dari hasil emisi obligasi. AP Teleguam Holding Inc. merupakan perusahaan induk GTA Teleguan, salah satu operator telekomunikasi di Guam, pulau di utara Samudera Pasifik.