Daily News 27/04
April 27, 2017 No. 1477
ADRO - Diversifikasi bisnis
PT Adaro Energy (ADRO) mendiversifikasi ke tiga lini bisnis: tambang batubara, logistik dan servis, serta bisnis kelistrikan. ADRO mendiversifikasi bisnis tambang ke batubara kokas atau coking coal. Untuk pengembangan kokas, ADRO menganggarkan 40% atau US$ 100-150 Juta dari total belanja modal US$ 200-250 Juta tahun ini. Sementara itu logistik dan servis melalui PT Adaro Logistics memiliki bisnis terminal batubara, kontraktor, bongkar muat, tongkang dan pemuatan kapal, serta pengangkutan batubara. ADRO akan memperluas bisnis ini menjadi logistik sektor energi.
AGII - Belanja modal
PT Aneka Gas Industri (AGII) mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp 300 Miliar yang akan digunakan untuk membangun 11 stasiun pengisian bahan bakar gas (filling station/ SPBG) berikut peralatanya. Masing-masing SPBG akan memiliki daya tampung yang berbeda-beda, sekitar 3,000 KKal/m³, 6,000 KKal/m³, dan 9,000 KKal/ m³ dengan investasi satu SPBG sekitar Rp Miliar hingga Rp 12 Miliar. Adapun hingga Maret 2017 sudah ada lima SPBG yang terealisasikan, dua diantaranya berlokasi di Jawa dan tiga berlokasi di luar Jawa. Hingga akhir tahun lalu perseroan telah membangun 80 SPBG dan menargetkan 200 stasiun di 35 provinsi pada tahun 2020.
BNGA - Kinerja 1Q 2017
PT Bank CIMB Niaga (BNGA) membukukan laba bersih 1Q 2017 sebesar 138%Yoy menjadi Rp 639.54 Miliar Vs Rp 268.67 Miliar pada 1Q 2016. Pendapatan bunga bersih tercatat naik 9%Yoy menjadi Rp 3.09 Triliun dengan laba operasi naik 110%Yoy menjadi Rp 837 Miliar. Posisi CAR tercatat sebesar 18.46% pada 1Q 2017 (18.01% pada 1Q 2016) dengan NPL Gross 3.91% (3.90% pada 1Q 2016), ROE 7.79% (3.76% pada 1Q 2016), dan LDR 98.50% (97.71% pada 1Q 2016).
INDF - Divestasi China Minzhong
Kemarin PT Indofood Sukses Makmur (INDF) menandatangani perjanjian jual beli 196.25 juta lembar saham (29.94% saham) China Minzhong Food Corporation Limited (CMZ) kepada China Minzhong Holdings Limited (CMZ BVI) senilai SGD 1.2 per lembar. Total nilai transaksi senilai SGD 235.5 Juta harus diselesaikan secara bertahap dimana SGD 82.43 Juta harus dibayarkan dalam waktu 2 bulan sejak penandatanganan perjanjian jual beli (sebelum 26 Juni 2017), SGD 35.3 Juta, SGD 47.1 Juta, dan SGD 70.65 Juta masing-masing akan dilakukan paling lambat 6, 12, dan 18 bulan setelah tanggal pembayaran termin pertama. Penyelesaian penjualan saham CMZ akan dilaksanakan pada 26 April 2017 sehingga sejak tanggal tersebut INDF tidak lagi memiliki saham CMZ. Untuk menjamin pembayaran CMZ BVI kepada perusahaan, maka CMZ BVI menjaminkan seluruh saham yang dijual tersebut.
LPPF - Belanja modal
PT Matahari Department Store (LPPF) menganggarkan belanja modal senilai Rp 400-450 Miliar tahun ini dari kas internal. LPPF akan menggunakan dana belanja modal untuk menambah gerai baru dengan menambah 6-8 unit gerai baru sepanjang tahun ini. Nilai investasi Rp 20 Miliar per gerai dan sekitar 20% belanja modal untuk renovasi dan sisanya untuk biaya operasional. Sementara itu LPPF juga ingin menambah kepemilikan di mataharimall.com dengan menganggarkan Rp 425 Miliar di luar belanja modal. Hingga saat ini LPPF tercatat memiliki 12% saham mataharimall.com.
SRTG - Rencana ekspansi
PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG) tahun ini akan menginvestasikan dana sebesar US$ 100 Juta pada tiga perusahaan. SRTG akan fokus pada sektor barang konsumsi dan infrastruktur. Perseroan akan melakukan pemerataan investasi dimana komposisi terbesar investasi perseroan di sektor sumber daya alam sebesar 50%, sedangkan barang konsumsi masih 11%. Tahun lalu perseroan merealisasikan investasi total senilai Rp 420 Miliar dimana sebesar Rp 130 Miliar diantaranya merupakan investasi pada perusahaan baru. Sementara itu, perseroan membukukan laba bersih FY 2016 sebesar Rp 5.67 Triliun, naik dibandingkan FY 2015 sebesar Rp 923.4 Miliar.
WIKA - Kinerja 1Q 2017
PT Wijaya Karya (WIKA) membukukan kenaikan laba bersih 1Q 2017 sebesar 241.9%Yoy menjadi Rp 245.08 Miliar Vs Rp 71.67 Miliar pada 1Q 2016. Naiknya kinerja didukung kenaikan penjualan sebesar 39.8%Yoy menjadi Rp 3.81 Triliun. Laba kotor WIKA naik 74.1%Yoy menjadi Rp 560.07 Miliar dengan laba operasi naik 88.5%Yoy menjadi Rp 442.21 Miliar pada 1Q 2017.