Daily News 02/06
June 02, 2017 No. 1499
BISI - Ekspansi benih padi
PT Bisi International (BISI) mulai menjajaki pasar benih padi yang nilai pasarnya diperkirakan mencapai US$ 712.5 juta per tahun dengan asumsi benih organik senilai US$ 150 juta dan 50% benih hibrida senilai US$ 562.5 juta. Manajemen BISI mengungkapkan luas areal sawah di Indonesia mencapai sekitar 15 juta hektare (Ha) atau lebih dari tiga kali lipat luas ladang jagung sehingga kebutuhan benih padi organik diperkirakan mencapai 300,000 ton per tahun. Sejak tahun lalu, BISI telah mengembangkan varietas padi hibrida sendiri dan tahun ini akan diperkenalkan ke pasar. Tahun ini, BISI menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih 30%.
ITMG - Peningkatan produksi batubara
PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) berencana meningkatkan produksi 300,000 ton batubara lebih besar dibandingkan tahun lalu. Melalui strategi ini, ITMG menargetkan pertumbuhan penjualan 30% sepanjang tahun ini. Jika rencana peningkatan produksi 300,000 ton batubara terealisasi maka total produksi ITMG tahun ini sekitar 25.9 juta ton dibandingkan tahun lalu ITMG memproduksi 25.6 juta ton batubara dan menjual 26.7 juta ton batubara. ITMG menganggarkan dana belanja modal US$ 60.3 Juta yang akan digunakan untuk membangun infrastruktur pertambangan serta membeli peralatan dan mesin produksi. Pada 1Q 2017, ITMG telah meraih 77% kontrak penjualan. Sementara itu, ITMG juga mempertimbangkan akuisisi tambang batubara kalori tinggi dan mempunyai cadangan minimal 50 juta ton.
KIJA - Belanja modal
PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) menganggarkan belanja modal senilai Rp 1.57 Triliun pada tahun ini. Sebagian besar dari kebutuhan belanja modal atau Rp 600 Miliar dialokasikan untuk mengakuisisi lahan baru di kawasan industri perseroan di Cikarang (Jawa Barat) dan Kendal (Jawa Timur). Sementara Rp 400 Miliar untuk pengembangan infrastruktur di kawasan industri di Kendal. Selain itu, KIJA juga menganggarkan Rp 400 Miliar untuk konstruksi proyek-proyek di cikarang meliputi pembangunan infrastruktur, properti residensial dan komersial perkotaan. Sisanya Rp 170 MIliar untuk perawatan infrastruktur di kawasan industri Jababeka.
PPRO - Proyeksi marketing sales
PT PP Properti (PPRO) memperkirakan marketing sales mencapai Rp 1.2 Triliun hingga Rp 1.3 Triliun pada Juni 2017. HIngga akhir April 2017, PPRO telah meraih marketing sales senilai Rp 900 Miliar. Target marketing sales akan dikontribusi dari peluncuran beberapa proyek properti yang mulai digarap bulan Mei lalu. Di samping itu, PPRO juga tengah berupaya menaikan penjualan apartemen dengan sistem penjualan dalam jumlah besar (bulk sales). Terutama dengan membidik karyawan dari perusahaan badan usaha milik negara (BUMN). Selain bulk sales untuk perusahaan BUMN, PPRO juga bekerjasama dengan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) terkait pembelian 256 unit di Apartemen Evencio Tower II dengan nilai transaksi sebesar Rp 137 Miliar.
WSBP - Fasilitas pinjaman
PT Waskita Beton Precast (WSBP) telah menandatangani fasilitas pinjaman sebesar Rp 300 Miliar dari PT Bank BRI Syariah. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiyai proyek Cimanggis-Cibitung Toll Ways (CCTW) seksi 2 dengan nilai investasi sebesar Rp 2.2 Triliun. Proyek tol CCTW memiliki panjang 26.3 Km dengan progress pembangunan saat ini mencapai 20.1% . Fasilitas kredit ini berupa kredit modal kerja atau Akad Musyarakah dengan tenor 15 bulan sejak perjanjian ditandatangani.