Daily News 18/07
July 18, 2017 No. 1525
BEST - Penjualan lahan
PT Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) membukukan kenaikan pendapatan sebesar 20%Yoy menjadi Rp 586 Miliar pada 1H 2017. Pencapaian tersebut berasal dari penjualan lahan seluas 22 Ha. Rata-rata harga penjualan lahan industri dilakukan pada kisaran Rp 2.5 Juta hingga Rp 3 Juta per meter persegi. Pada akhir Maret lalu total landbank gross yang dimiliki BEST mencapai 1,045 Ha dengan luas nett mencapai 728 Ha. Tahun ini BEST masih fokus mengembangkan kawasan MM2100 di Cikarang Barat (Bekasi, Jawa Barat).
DILD - Marketing sales
PT Intiland Development (DILD) membukukan marketing sales 1H 2017 senilai Rp 1.1 Triliun atau naik 10%Yoy dibandingkan Rp 1 Triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pencapaian marketing sales tersebut setara dengan 48% dari target yang ditetapkan tahun ini senilai Rp 2.3 Triliun. Pada 2H 2017, DILD berencana mengembangkan proyek eksisting seperti 1Park Homes, South Quarter tahap II, dan klaster baru Serenia Hills. Selain itu DILD akan merilis 2 proyek baru dengan konsep mixed use high rise terpadu di Jakarta dan Surabaya.
ITMG - Pembangunan PLTA
PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) melalui anak usahanya PT ITM Banpu Power akan membangun PLTA di Kalimantan berkapasitas 70 MW dengan nilai investasi diperkirakan mencapai US$ 210 Juta. Saat ini ITMG tengah melakukan studi kelayakan proyek dan diharapakan pada akhir tahun feasibility study proyek tersebut dapat selesai. Setelah proses tersebut selesai, perseroan akan langsung mengajukan proyek ke PT Peusahaan Listri Negara (PLN). Rencananya, dalam 5 tahun mendatang bisnis pembangkit listrik berkontribusi sebesar 30% dari total pendapatan dan sisanya berasal dari penjualan batubara dan trading batubara.
PTPP - Kontrak baru
PT Pembangunan Perumahan (PTPP) membukukan kontrak baru sebesar Rp 20.2 Triliun hingga 1H 2017, tumbuh 43% dari realisasi periode sama tahun lalu senilai Rp 14.1 Triliun.Total kontrak tersebut berasal dari kontrak yang diperoleh induk usaha sebesar Rp 17.8 Triliun dan anak usahanya sebanyak Rp 2.4 Triliun. Perolehan tersebut setara dengan 49.7% dari target kontrak baru tahun ini mencapai Rp 40.6 Triliun. Kontribusi kontrak baru perseroan hingga 1H 2017 berasal dari BUMN sebesar 62.5%, swasta 26.3%, dan Pemerintah 11.2%.