Daily News 19/10
October 19, 2017 No. 1589
IPO - PT PP Presisi
PT PP Presisi berencana menjual 4.24 miliar lembar saham (35% saham) melalui proses IPO. Masa penawaran awal berlangsung 23-31 Oktober dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 9 November 2017. Sekitar 70% dana hasil IPO akan dialokasikan untuk mendukung belanja modal dan 30% sisanya untuk modal kerja. PP Presisi membutuhkan dana belanja modal untuk membeli peralatan seperti alat berat untuk pekerjaan sipil, ready mix, dan alat-alat erector. PP Presisi juga berencana membeli lahan untuk workshop serta penyimpanan alat berat.
ERAA - Anak usaha baru di Singapura
PT Erajaya Swasembada (ERAA) memperluas bisnis di Singapura dengan mendirikan anak usaha baru. Pada 16 Oktober 2017, ERAA telah mendirikan entitas anak di Singapura dengan nama Erajaya Swasembada Pte Ltd. Anak usaha ERAA nantinya akan menjalankan usaha distribusi dan ritel di Singapura dengan kepemilikan seluruh saham dikuasai oleh ERAA.
PPRO - Tambah land bank
PT PP Properti (PPRO) akan terus meningkatkan land bank untuk pengembangan proyek pada tahun 2018. Pertumbuhan land bank perseroan sampai saat ini telah meningkat menjadi sekitar 110 Ha dan diperkirakan menjadi 200 Ha sampai akhir 2017. Dalam mengakuisisi land bank, perseroan menerapkan asas manajemen resiko dan melakukan kajian feasibility study dengan melibatkan konsultan professional. Sehingga land bank yang diakuisisi diyakini memberikan hasil yang optimal untuk dikembangkan bisnis property. Jumlah site proyek yang akan siap dikembangkan tahun 2018 menjadi 26 site dari 14 site pada tahun 2017.
PTBA - Kinerja 9M 2017
PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2017 sebesar 149.7%Yoy menjadi Rp 2.63 Triliun Vs Rp 1.05 Triliun pada 9M 2016 lalu. Naiknya kinerja didukung kenaikan pendapatan sebesar 31.7%Yoy menjadi Rp 13.22 Triliun. Laba operasi PTBA naik 177.8%Yoy menjadi Rp 3.71 Triliun pada 9M 2017.
VIVA - Refinancing
PT Visi Media Asia (VIVA) telah mempercepat pembayaran utang senilai US$ 252 Juta dengan pendanaan yang berasal dari delapan institusi keuangan asing. Pinjaman berjangka waktu lima tahun tersebut terdiri atas pinjaman senior (senior term loan facility) senilai US$ 173.60 juta dan fasilitas junir (junior term loan facility) sebesar US$ 78.37 dengan tingkat bunga rata-rata sekitar 12%. Fasilitas pinjaman baru untuk pembiyaan kembali utang tersebut memberikan manfaat sangat besar bagi perseroan, karena mampu menekan beban bunga pinjaman lama perseroan semula 20% menjadi rata-rata 12% per tahun dengan pinjaman baru.