Daily News 27/10
October 27, 2017 No. 1595
IPO - PT Panca Budi Idaman
PT Panca Budi Idaman (PBI) berencana menjual maksimum 738.8 juta lembar saham (33% saham) melalui proses IPO. PBI adalah perusahaan yang memproduksi barang plastik kemasan yang terintegrasi dengan kegiatan distribusi dan perdagangan, berlokasi di Tangerang (Banten). Sekitar 70% dana hasil IPO akan dialokasikan untuk ekspansi usaha berupa pembelian mesin dan penambahan pabrik dan 30% sisanya untuk mendukung modal kerja. Masa penawaran awal berlangsung pada 31 Oktober hingga 15 November dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 28 November 2017. PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, dan PT CIMB Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi IPO.
BBCA - Kinerja 9M 2017
PT Bank Central Asia (BBCA) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2017 sebesar 11.3%Yoy menjadi Rp 16.84 Triliun Vs Rp 15.13 Triliun pada 9M 2016 lalu. Pendapatan bunga bersih BBCA naik 3.4%Yoy menjadi Rp 30.97 Triliun. Rasio kewajiban penyertaan modal minimum (KPMM) tecatat sebesar 23.62% pada 9M 2017 (21.54% pada 9M 2016), dengan NPL Gross 1.53% (1.46% pada 9M 2016), ROE 19.06% (20.87% pada 9M 2016), dan LFR 74.74% (77.25% pada 9M 2016).
PPRO - Kinerja 9M 2017
PT PP Properti (PPRO) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2017 sebesar 5.5%Yoy menjadi Rp 274.91 Miliar Vs Rp 260.52 Miliar pada 9M 2016. Pendapatan PPRO naik 14.7%Yoy menjadi Rp 1.79 Triliun namun masih tingginya beban operasional memicu penurunan laba operasi sebesar 2.1%Yoy menjadi Rp 361.2 Miliar.
ROTI - KKR akuisisi 12.64 saham
Perusahaan investasi global Kohlberg Kravis Roberts & Co LP (KKR) mengakuisisi 782 juta saham (12.64% saham) PT Nippon Indosari Corpindo (ROTI). KKR membeli saham ROTI di harga Rp 1,275 per saham sehingga nilai aksi korporasi tersebut mencapai Rp 991.6 Miliar. Dengan akuisisi tersebut membuat KKR menjadi salah satu pemegang saham terbesar ROTI, selain PT Indoritel Makmur Internasional (DNET) yang memiliki 31.5% saham ROTI.
WSKT - Percepatan pembayaran
PT Waskita karya (WSKT) akan meraih percepatan pendapatan sebagian pembayaran jasa atas pengerjaan proyek proyek light rail transit (LRT) Palembang. Jika sebelumnya pada pada 2017 perseroan hanya mendapat Rp 1 Triliun, kali ini WSKT akan meraih tambahan pembayaran sebesar Rp 885 Miliar. LRT Palembang adalah proyek yang jasa pembangunannya dibayar pemerintah melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Oleh karena itu, perseroan akan menerima pembayaran jasa secara bertahap atau sesuai dengan ketersedian alokasi dana APBN. Melihat isi kontrak proyek LRT Palembang yang sebelumnya, nilai proyek jasa pengerjaan termasuk biaya pajak pertambahan nilai (PPN) mencapai Rp 10.94 Triliun. Sementara itu, hingga 21 Oktober 2017 tahapan pembangunan proyek LRT Palembang telah mencapai 68.05% dan ditargetkan pada akhir 2017 pembangunan proyek LRT sudah mencapai 80.82% sehingga pengerjaan proyek LRT dapat selesai tepat waktu pada Juni 2018.