Daily News 04/01
January 04, 2018 No. 1640
ICBP - Bisnis Minuman
PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) menyiapkan strategi baru di bisnis minuman. Per tanggal 31 Desember 2017 lalu, Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte Ltd melepas kepemilikan sahamnya di perusahaan patungan dengan ICBP, PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM) dan PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB). Asahi memiliki 51% saham di AIBM dan 49% di IASB. Saham milik Asahi akan dibeli oleh anak usaha PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Prima Intipangan Sejati. ICBP dan Prima Intipangan telah menandatangani perjanjian jual beli saham dengan nilai US$ 20 Juta.
IKAI - Rights issue
PT Intikeramik Alamsari Industri (IKAI) akan menerbitkan saham baru melalui proses rights issue sebanyak 3.32 miliar lembar saham. Perseroan telah menetapkan harga pelaksanaan right issue sebesar Rp 107 per saham, maka perseroan akan memperoleh dana sebesar Rp 355.65 Miliar. Dari dana tersebut sebesar Rp 120 Miliar (33.74%) akan digunakan untuk mengakuisisi PT Realindo Sapta Optima, sebanyak Rp 15.5 Miliar untuk mengakuisisi PT Mahkota Artha Mas, Rp 15.25 Miliar untuk mengakuisisi PT Mahkota Properti Indo Medan. Sisa dana right issue digunakan untuk membayar utang.
INRU - Fasilitas pinjaman
PT Toba Pulp Lestari (INRU) menandatangani perjanjian pinjaman dari Pinnacle Company Limited dengan total nilai perjanjian sebesar US$ 96.65 Juta. Kesepakatan tersebut dilakukan dengan jangka waktu hingga 31 Desember 2029. Selain perjanjian tersebut pada Desember 2017 perseroan mendapatkan pinjaman baru dari Pinnacle sebesar maksimal US$ 150 Juta. Pinjaman US$ 150 Juta ini akan digunakan untuk penggantian mesin sebesar US$ 100 Juta, pengembalian panjar kepada pihak afiliasi sebesar US$ 40 Juta, dan modal kerja untuk biaya cadangan sebesar US$ 10 Juta.
PPRO - Marketing sales
PT PP Properti (PPRO) membukukan marketing sales FY 2017 senilai Rp 3 Triliun. Angka tersebut sesuai dengan target perusahaan dengan pertumbuhan 21%Yoy dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, PPRO akan fokus mengembangkan landbank yang dimiliki dengan total 297 Ha. Sementara proyek yang siap dikembangkan mencapai 26 site tersebar di beberapa wilayah seperti Cibubur, Depok, Semarang, Bandung, Surabaya dan daerah lainnya. PPRO menganggarkan belanja modal senilai Rp 1.8 Triliun pada tahun ini. Sebagian besar akan digunakan untuk bayar cicilan landbank. Pada tahun ini, PPRO menargetkan marketing sales tumbuh 25% dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 3.8 Triliun.
WSKT - Kaji skema factoring
PT Waskita Karya (WSKT) tengah mengkaji skema penjualan piutang (factoring) proyek light rail transit (LRT) Palembang. WSKT dapat menjual piutang jika Pemerintah menerbitkan surat pernyataan utang. Dari nilai proyek LRT Palembang senilai Rp 10.9 Triliun WSKT baru menerima pembayaran senilai Rp 1.8 Triliun walaupun konstruksi fisik telah mencapai 68%. Proyek tersebut dijadwalkan selesai pada 30 Juni 2018. Dengan demikian melalui skema tersebut WSKT dapat melakukan factoring hingga senilai Rp 9.1 Triliun. Calon investor berpotensi mendapat bunga atas keterlambatan pembayaran dari Pemerintah. Langkah factoring merupakan suatu alternatif jalan keluar mengatasi kesulitan arus kas yang selama ini dialami WSKT.