Daily News 05/06

June 05, 2018 No. 1743
BWPT- Pembangunan pabrik baru

PT Eagle High Plantations (BWPT) berniat membangun pabrik kelapa sawit (PKS) yang baru di Kalimantan Timur pada 4Q 2018 dengan perkiraan investasi sebesar Rp 280 Miliar. Perseroan berencana membagun pabrik baru dengan kapasitas hingga 60 ton per jam dan diharapkan bisa selesai pada tahun 2020. Keputusan menambah pabrik merupakan strategi perusahaan untuk dapat mengolah tandan buah segar (TBS) dari kebun inti, dan plasma. Saat ini perseroan memiliki delapan PKS yang berlokasi di Kalimantan dan memiliki total kapasitas 2.5 juta ton per tahun dan pada September mendatang perseroan menargetkan bisa menyelesaikan pabrik PKS yang ke 9 sehingga kapasitas produksi perseroan bisa meningkat menjadi 2.85 juta ton per tahun.
CTRA - Rencana non-preemptive rights
PT Ciputra Development (CTRA) berencana melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau non-preemptive rights. CTRA akan menerbitkan 1.8 miliar saham melalui aksi korporasi tersebut dengan harga pelaksanaan Rp 1,191.4 per saham sehingga CTRA akan meraih dana Rp 2.14 Triliun. CTRA akan menggunakan sebagian dana hasil aksi korporasi ini untuk mengurangi beban utang dan melakukan berbagai ekspansi antara lain mengembangkan beberapa proyek baru di seluruh Indonesia.
MYRX- Rencana emisi obligasi
PT Hanson International (MYRX) berencana menerbitkan obligasi pada awal tahun depan sebesar 500 Miliar hingga Rp 1 Triliun. Sebagian besar perolehan dana dari emisi obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai akuisisi lahan dan sisanya untuk restrukturisasi utang perbankan. Perseroan menargetkan hingga akhir tahun ini dapat mengakuisisi lahan seluas 600 ? 700 Ha. Sedangkan target markeing sales pada tahun ini sebesar Rp 2 Triliun.
TOWR - Akuisisi Komet Infra Nusantara
PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) menyelesaikan akuisisi PT Komet Infra Nusantara (KIN) pada 30 Mei melalui transaksi tunai. Komet Infra akan beroperasi dibawah anak usaha TOWR, Protelindo. Total dana akuisisi ini mencapai Rp 1.4 Triliun yang berasal dari kas internal. Melalui akuisisi ini, TOWR mendapat tambahan 1,400 menara yang tersebar di Sumatra Utara, Riau, Batam, serta sebagian besar Jawa dan Bali. Selain itu, Komet Infra juga mengoperasikan jaringan kabel serat optik terutama di Surabaya, Batam dan Medan. Sehingga secara total setelah ditambah aset Komet Infra, TOWR memiliki lebih dari 16,400 menara, lebih dari 27,000 penyewa dan lebih dari 5,300 km kabel serat optik.