Daily News 07/06
June 07, 2018 No. 1745
CITA - Target kinerja
PT Cita Mineral Investindo (CITA) menargetkan perolehan laba bersih tahun ini mencapai Rp 400 Miliar seiring didapatnya izin kuota ekspor mineral grade bauxite (MGB) sebanyak 3.65 juta ton. Realisasi ekspor hingga bulan Mei 2018 mencapai 1.7 juta ton. CITA menargetkan penjualan MGB di pasar domestik mencapai 1.8 juta ton hingga akhir tahun ini.
KOBX - Fasilitas pendanaan
PT Kobexindo Tractors (KOBX) mendapatkan pendanaan non-cash berupa Letter of Credit (LC) senilai US$ 14.2 Juta. Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan fasilitas LC bisa mencapai US$ 40 Juta. Fasilitas LC tersebut akan digunakan perseroan untuk memenuhi tingginya permintaaa alat berat dari konsumen. Saat ini, perseroan tengah memproses penambahan fasilitas LC senilai US$ 25 Juta untuk memenuhi permintaan alat berat sepanjang 2018. Pada 2017, KOBX membukukan pertumbuhan penjualan alat berat hingga mencapai 104% menjadi US$ 63.28 Juta atau setara 84.5% dari total pendapatan perseroan.
UNSP - Rencana non-preemptive rights
PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) akan melaksanakan rencana private placement atau non-preemptive rights dengan menerbitkan 1.13 miliar saham baru seri B. Harga pelaksanan Rp 300 per saham sehingga UNSP akan meraih dana Rp 338.4 Miliar. Nilai ini akan dikonversi ke saham terkait restrukturisasi utang UNSP. Aksi korporasi ini telah disetujui pemegang saham dalam RUPSLB tanggal 6 Juni 2018 yang merupakan ketiga kali setelah dua RUPSLB sebelmnya tidak mencapai kuorum. Beberapa kreditur akan mengonversi utang menjadi saham, PT Indo ALam Resources Pte Ltd, PT Mateo Sagraha Atlantis (MSA) dan PT Lingga Manik.
WSKT - Rencana emisi obligasi
PT Waskita Karya (WSKT) berencana akan menerbitkan obligasi Rp 3.5 Triliun pada 2H 2018 yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap II. WSKT menargetkan bunga obligasi sektiar 8%-9%. Dana dari penerbitan obligsi tersebut untuk restrukturisasi utang. Manajemen WSKT mengungkapkan banyak investasi jangka panjang perusahaan dibiayai oleh utang jangka pendek dan idealnya didanai utang jangka panjang maka WSKT akan melakukan refinancing utang. Pada tahun ini, WSKT tidak mengagendakan proyek tol baru pada tahun ini ini karena risiko pembebasan lahan, WSKT akan fokus mengerjakan proyek tol yang sudah ada dengan 18 ruas proyek tol yang diperkirakan membutuhkan anggaran investasi hingga Rp 130 Triliun.