Daily News 24/03

March 24, 2021 No. 1925
[Indonesia] - Pendapatan Negara Tumbuh Positif 0,7% Pada Februari 2021
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan bahwa kondisi perekonomian di bulan Februari 2021 menunjukkan sinyal pemulihan yang semakin kuat. Hal tersebut dapat dilihat dari realisasi pendapatan negara hingga akhir Februari 2021 yang mencapai Rp219,2 triliun atau 12,6% dari target APBN sebesar Rp1.743,6 triliun. Realisasi pendapatan negara sebesar Rp219,2 triliun tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan Rp181,8 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp37,3 triliun, dan hibah Rp0,1 triliun. Secara lebih rinci, penerimaan perpajakan tersebut tumbuh 1,7% dari tahun lalu sebesar Rp178,6 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh peningkatan penerimaan kepabeanan dan cukai yang mencapai Rp35,6 triliun atau tumbuh 42,1% dibandingkan periode sama tahun lalu. Penerimaan pajak mencapai Rp146,1 triliun atau terkontraksi 4,8% dibandingkan Februari 2020 sebesar Rp153,6 triliun. Tetapi, secara bulanan penerimaan pajak masih tumbuh lebih baik. Secara month to month (mtm), penerimaan neto mayoritas jenis pajak membaik. Selain itu, penerimaan neto mayoritas sektor usaha juga menunjukkan perbaikan. Akselerasi program vaksinasi yang semakin meluas juga diharapkan mampu mendorong optimisme lebih lanjut dalam upaya pemulihan ekonomi dan menjaga sektor kesehatan.Pemerintah juga menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional melalui penguatan peran kebijakan fiskal dan APBN. Pemerintah terus melanjutkan stimulus fiskal untuk mendukung pemulihan ekonomi dan melakukan reformasi struktural untuk menjaga optimisme dan harapan bagi pemulihan kesehatan dan ekonomi masyarakat. (Source: Kontan)

[Amerika Serikat] - Kesenjangan Current Account Amerika Serikat Tertinggi Sejak 2007
Kesenjangan current account AS melebar sebesar $7,6 miliar menjadi $188,5 miliar pada Q4 2020, yang setara dengan 3,5% dari PDB. Ini merupakan kesenjangan transaksi berjalan terbesar sejak Triwulan ke-2 tahun 2007 karena defisit barang meningkat dan surplus jasa menurun. Defisit barang meningkat menjadi $253 miliar dari $248 miliar di Triwulan ke-3 dipimpin oleh impor pasokan dan bahan industri; kendaraan otomotif, suku cadang, dan mesin; dan barang konsumsi. Sementara itu, surplus jasa menyusut menjadi $53 miliar dari $56 miliar di Triwulan ke-3 karena pembelian perjalanan pribadi dan angkutan angkutan laut tumbuh. Sebaliknya, defisit pendapatan sekunder menyempit (-$36 miliar vs -$38 miliar), yang mencerminkan penurunan transfer swasta, sebagian besar denda, yang sebagian diimbangi oleh peningkatan transfer umum pemerintah, pajak primer atas pendapatan dan kekayaan. Mempertimbangkan tahun 2020 penuh, defisit akun saat ini meningkat tajam menjadi $647 miliar dari $480 miliar, tertinggi sejak 2008 dan setara dengan 3,1% dari PDB. (Source: Trading Economics)

[China] - Pertumbuhan Ekonomi China Bisa Lampaui Target Tahun Ini
Pemerintah China yakin pertumbuhan ekonomi China tahun ini bisa melampaui target yang telah dipasang. Sebelumnya, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 6%. Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan, target bisa dilampaui sejalan dengan upaya pemerintah mencari ekspansi di sektor yang stabil dan penciptaan lapangan pekerjaan. Hal itu disampaikan Li dalam pertemuan dengan para eksekutif bisnis asing. Dia menambahkan, China membutuhkan pertumbuhan lapangan kerja dan pendapatan. Negara ini juga harus bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan permintaan dan konsumsi domestik. Pertemuan tersebut lewat videochat pada akhir perhelatan China Development Forum, sebuah konferensi tingkat tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah yang mencakup pembicara internasional seperti Elon Musk dari Tesla Inc, Ray Dalio dari Bridgewater Associates LP dan  Thomas Gottstein dari Credit Suisse Group AG. Pernyataan Li ini datang hanya beberapa hari setelah pembicaraan pertama antara pejabat dari China dan pemerintahan baru AS di Alaska, dengan kedua belah pihak saling mengkritik atas berbagai hal mulai dari perdagangan hingga hak asasi manusia. Ketegangan meningkat Senin dengan AS, Inggris, Kanada dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap China atas dugaan pelanggaran hak terhadap Uyghur di Xinjiang. Sebelumnya, China memperkirakan, pengangguran kota  tahun ini akan berada di kisaran 5,5%, dengan  penciptaan lapangan kerja baru mencapai 11 juta. Jumlah tersebut sama seperti target yang ditetapkan pada tahun 2019 lalu, namun lebih rendah 9 juta dibanding tahun lalu. Sementara inflasi ditargetkan di kisaran 3%. Seperti diketahui, tahun 2020, China mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,3%. Negeri Panda ini merupakan satu-satunya negara di dunia yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif di tengah tekanan pandemi Covid-19. Ekonomi China terus menujukkan tanda-tanda perbaikan. Selama periode Januari-Februari 2021, ekspornya melonjak 60,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.  Sementara angka impor mereka meningkat 22,2%. China membukukan surplus perdagangan US$ 103,25 miliar selama dua bulan. Capaian ekspor-impor  ini jauh lebih tinggi dari ekspektasi para pengamat. Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan ekspor hanya akan naik 38,9% dari tahun sebelumnya dan impor tumbuh 15%. (Source: Kontan)

[Singapura] - Tingkat Inflasi Singapura Mengungguli Perkiraan
Tingkat inflasi tahunan Singapura melonjak menjadi 0,7% pada Februari 2021 dari 0,2% bulan sebelumnya dan di atas konsensus pasar sebesar 0,6%. Ini merupakan pembacaan tertinggi sejak Januari 2020, di tengah meningkatnya konsumsi selama festival Tahun Baru Imlek. Kenaikan utama datang dari sektor makanan (1,6% vs 1,5% pada bulan Januari), transportasi (3,1% vs 0,7%) dan rekreasi & budaya (0,1% vs -1,2%). Sebaliknya, ada penurunan biaya pakaian & alas kaki (-6,3% vs -4,6%), kesehatan (-0,2% vs -0,1%), dan barang & jasa lainnya (-1,4% vs -1,5%). Harga konsumen inti, yang tidak termasuk akomodasi dan biaya transportasi jalan pribadi, naik 0,2% dari tahun sebelumnya, kenaikan tahunan pertama dalam 13 bulan, setelah penurunan 0,2% pada Januari dan mengalahkan perkiraan pasar yang naik 0,1%. Dalam skala bulanan, harga konsumen naik 0,6% di Februari, terbesar dalam enam bulan, setelah tidak berubah di Januari. (Source: Trading Economics)