Daily News 14/07

July 14, 2023 No. 2375
ERAA

Mau IPO, Anak Usaha Erajaya (ERAA) Punya Kinerja Seperti Ini

PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) bersiap menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak-banyaknya 1.037.500.000 saham atau 20%.

Dalam prospektus ringkasnya, Sinar Eka Selaras membuka harga penawaran di kisaran Rp 370-410 per saham. Sehingga dana yang bakal dibidik perseroan sebanyak-banyaknya Rp 425,37 miliar.

Sinar Eka Selaras merupakan anak usaha dari PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA). Saat ini, ERAA menguasai 99,999% saham Sinar Eka Selaras, dan 0,001% dipegang oleh Jemmy Hady Wijaya.

Pada 2022, Sinar Eka Selaras mencatatkan penjualan sebesar Rp 3,03 triliun naik 38,41% jika dibandingkan 2021 sebesar Rp 2,19 triliun. Manajemen perseroan menjelaskan, kenaikan penjualan neto grup perseroan terutama karena kenaikan penjualan untuk segmen aksesoris, IoT dan lainnya ke pihak eksternal.

Sumber: https://investor.id/market/335086/mau-ipo-anak-usaha-erajaya-eraa-punya-kinerja-seperti-ini

=============================================================================

PTBA

Jangan Ketinggalan! Hari Ini Bukit Asam (PTBA) Salurkan Dividen Rp12,6 Triliun 

PT Bukit Asam (PTBA) hari ini, Jumat, 14 Juli 2023 membagikan dividen tunai tahun buku 2022 senilai Rp12,6 triliun. Dengan keputusan tersebut, para pemegang saham akan menerima santunan dividen Rp1.094 per lembar.  

”Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2022 pada 15 Juni 2023, PTBA membagikan 100 persen laba bersih perseroan tahun buku 2022 sebagai dividen," tutur Apollonius Andwie, Corporate Secretary PTBA. 

Dividen tunai dibagikan kepada pemegang saham dengan nama tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 27 Juni 2023 atau recording date. Sepanjang 2022, PTBA mencatat laba bersih Rp12,6 triliun atau 159 persen dari tahun sebelumnya senilai Rp7,9 triliun.  

Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan Rp42,6 triliun atau 146 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp29,3 triliun. Total aset per 31 Desember 2022 sebesar Rp45,4 triliun, atau 126 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp36,1 triliun. 

Sumber: https://www.emitennews.com/news/jangan-ketinggalan-hari-ini-bukit-asam-ptba-salurkan-dividen-rp126-triliun

=============================================================================

GOTO

GOTO Buka-bukaan soal Dana IPO

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham per 30 Juni 2023.

“Perseroan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum per 30 Juni 2023,” ungkap Sekretaris Perusahaan GOTO, RA Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi dikutip Jumat (14/7/2023).

Adapun tanggal efektif IPO GOTO pada 30 Maret 2022 dengan jumlah hasil penawaran umum Rp 13,72 triliun. Biaya penawaran umum Rp 153,43 miliar sehingga hasil bersih yang didapat perseroan adalah Rp 13,57 triliun.

Per 30 Juni 2023, GOTO telah merealisaikan sebesar Rp 3,67 triliun untuk modal kerja perusahaan, Rp 4,07 triliun untuk penyertaan ke PT Tokopedia, penyertaan ke PT Dompet Anak Bangsa Rp 2,15 triliun.

Sumber: https://investor.id/market/335082/goto-bukabukaan-soal-dana-ipo

=============================================================================

MTEL

Mitratel (MTEL) Biakkan Dana IPO Rp3,12 Triliun, Bank Ini Pemberi Bunga Tertinggi 

Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel (MTEL) menyisakan dana initial public offering (IPO) senilai Rp3,12 triliun. Dana tersebut bersarang pada sejumlah lembaga perbankan. Penempatan pada sejumlah bank itu dibalut dengan beragam tingkat bunga atau bagi hasil.

Penempatan dana dengan durasi bulanan itu dilabeli tingkat bunga atau bagi hasil pada kisaran 4-6 persen. Pemberi bunga terbesar yaitu Bank BSI (BRIS), Bank Mega (MEGA), dan Bank Muamalat yaitu 6 persen. Dan, Bank Mandiri hanya 4 persen per bulan. Ingat, jangka waktu penyimpanan yaitu bulanan.

Setidaknya, Mitratel membiakkan dana sisa IPO pada delapan bank. Yaitu Bank Mandiri (BMRI) Rp80 miliar dengan bunga atau bagi hasil 4 persen. Bank Permata (BNLI) Rp429,87 miliar dengan bunga alias bagi hasil 4,75 persen. Lalu, Bank BRI (BBRI) Rp200 miliar dengan bunga 5 persen. Bank BSI (BRIS) Rp150 miliar dengan banderol bunga 6 persen.

Selanjutnya, Bank DKI Rp400 miliar dengan bunga atau bagi hasil 5,75 persen. Bank Muamalat Rp400 miliar dengan label bunga alias bagi hasil 6 persen. Kemudian, Bank BJB (BJBR) senilai Rp700 miliar dengan bunga alias bagi hasil 5,60 persen. Dan, Bank Mega (MEGA) sejumlah Rp850 miliar dengan banderol bunga atau bagi hasil 6 persen. 

Sumber: https://www.emitennews.com/news/mitratel-mtel-biakkan-dana-ipo-rp312-triliun-bank-ini-pemberi-bunga-tertinggi

=============================================================================

NETV

Entitas Grup GOTO Kurangi Porsi di NETV

Kepemilikan PT Semangat Bambu Runcing atas saham PT Net Visi Media Tbk (NETV) terpantau berkurang.

Per 12 Juli 2023, Semangat Bambu Runcing menyisakan 2.064.386.031 saham NETV atau 8,8%. Jumlahnya berkurang 900.100 saham dari data per 11 Juli di mana Semangat Bambu Runcing menggenggam 2.065.286.131 saham atau 8,81%.

Data 11 Juli juga sebenarnya sudah menyusut 138.400 saham dibandingkan per 10 Juli. Saat itu, Semangat Bambu Runcing tercatat masih memiliki 2.065.424.531 saham NETV. Kendati demikian, belum ada keterangan resmi terkait berkurangnya kepemilikan Semangat Bambu Runcing atas saham Net Visi Media dengan kode NETV.

Sebagai informasi, Semangat Bambu Runcing 99,99% sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), melalui Tokopedia. Hal tersebut berdasarkan laporan keuangan GOTO kuartal I-2023.

Sumber: https://investor.id/market/335079/entitas-grup-goto-kurangi-porsi-di-netv