Daily News 09/10

October 09, 2023 No. 2423
INDF

Penurunan harga gandum, masa kampanye pemilihan umum (Pemilu), hingga stabilitas inflasi berpeluang mendorong PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) mendulang keuntungan berlipat pada sisa tahun ini.

Menyitir laporan Data Indonesia, harga gandung terpantau melemah pada perdagangan Selasa (3/10) pagi. Harga gandum berjangka untuk kontrak Desember 2023 di Chicago Board of Trade (CBOT), misalnya, turun 0,37 persen ke level US$564,40/gantang (bushel).

https://market.bisnis.com/read/20231008/189/1702038/peluang-cuan-indofood-indf-dari-harga-gandum-kampanye-pemilu-2024

=============================================================================

INKP TKIM

Pangsa pasar industri bubur kertas (pulp) dan kertas global diperkirakan mencapai US$ 387,54 miliar atau Rp 6.052 triliun (kurs Rp 15.619). Jumlah itu tumbuh 1,07% dibandingkan tahun lalu yang mencapai US$ 348,32 miliar atau Rp 5.440 triliun.

PT Kredit Rating Indonesia (KRI) melihat outlook positif tersebut berdasarkan meningkatnya permintaan terhadap produk pulp dan kertas secara global. Hal itu salah satunya didorong oleh meningkatnya perdagangan secara online yang membutuhkan packaging paper untuk distribusi.

https://finance.detik.com/industri/d-6968429/konsumsi-kertas-dunia-diramal-tembus-rp-6000-t-ini-pendorongnya

=============================================================================

GEMS

Emiten batu bara Grup Sinarmas PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) menyampaikan telah menyerap belanja modal atau capex hingga 60 persen atau setara Rp138 miliar hingga semester I/2023.  

Presiden Direktur GEMS Bonifasius mengatakan perseroan telah menyerap belanja modal sekitar 60 persen sekitar US$9 juta, dari total anggaran US$17-US$18 juta. 

"Capex lebih banyak ke infrastruktur dan penunjang untuk kelancaran logistik kami di pelabuhan," kata Bonifasius, dikutip Minggu (8/10/2023). 

https://market.bisnis.com/read/20231008/192/1702071/golden-energy-mines-gems-serap-capex-60-persen-senilai-rp138-miliar

=============================================================================

PGEO

Konsorsium PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE dengan Chevron New Energies melalui PT Jasa Daya Chevron dalam menggarap wilayah kerja panas (WKP) di Way Ratai, Lampung memiliki komitmen eksplorasi sebesar US$ 28,85 juta atau setara Rp 450 miliar.

Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy atau PGE Nelwin Aldriansyah mengungkapkan, dalam kemitraan tersebut PGE memegang porsi minoritas yakni 40%. Sedangkan Chevron menguasai sebanyak 60% dari total komitmen investasi sebesar US$ 28,85 juta.

Artinya,anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut harus menyetorkan kurang lebih sebesar Rp 180 miliar untuk memenuhi komitmen eksplorasinya di proyek panas bumi Way Ratai. Di sisi lain, Chevron selaku investor mayoritas mesti mengucurkan sebesar Rp 270 miliar.

https://investor.id/market/342605/pertamina-geothermal-pgeo-kuasai-40-blok-way-ratai

=============================================================================

ELSA

PT Elnusa Tbk (ELSA) menorehkan realisasi kontrak kerja konsolidasi sebesar Rp 11,30 triliun hingga Agustus 2023. Besaran tersebut tumbuh 14% secara year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 9,91 triliun.

Manager Corporate Communications Elnusa, Jayanty Oktavia Maulina mengatakan dari realisasi kontrak yang telah dicatatkan terdiri atas kontrak baru yang akan dikerjakan hingga 2024 dan juga carry over beberapa kontrak yang baru terealisasikan dari tahun sebelumnya.

“Adapun beberapa proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak memiliki komposisi 59% pada Jasa Distribusi dan Logistik Energi, 30% Jasa Hulu Migas, dan sisanya 11% pada Jasa Penunjang Migas dengan didominasi oleh Pertamina Group sebesar 74% dan non Pertamina Group 26%,” kata Jayanty dalam keterangan resmi, Kamis (5/10).

https://industri.kontan.co.id/news/tumbuh-14-elnusa-elsa-catat-realisasi-kontrak-rp-1130-triliun-hingga-agustus

=============================================================================

IFII

Di tengah melesunya pasar kayu MDF, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) tetap berupaya memaksimalkan laju bisnisnya di sepanjang tahun ini. Salah satunya lewat penambahan kapasitas produksi MDF Line 2. 

Direktur IFII Ang Andri Pribadi mengatakan, fasilitas produksi tambahan MDF Line 2 sudah mulai berproduksi secara komersial sejak bulan Mei 2023. Dengan adanya penambahan kapasitas produksi ini, IFII mengincar pertumbuhan kinerja penjualan dari pencapaian tahun lalu. 

“IFII optimistis penjualan akan tumbuh dari pencapaian tahun lalu,” kata Ang Andri, kepada Kontan.co.id, Rabu (4/10) lalu. 

https://industri.kontan.co.id/news/tambah-kapasitas-produksi-indonesia-fibreboard-ifii-sasar-pasar-timur-tengah