Daily News 12/08

August 12, 2024 No. 2614

ASII

Astra International Tbk

PT Astra International Tbk (IDX: ASII) telah menyerap dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 12,3 triliun pada semester I 2024. Capex ini merupakan bagian dari total anggaran sebesar Rp 37 triliun yang telah disesuaikan untuk tahun 2024.

Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, dalam paparan publik di Jakarta pada Kamis (08/8), menjelaskan bahwa sebagian besar dari capex tersebut dialokasikan untuk bisnis alat berat dan pertambangan melalui anak usaha PT United Tractors Tbk (IDX: UNTR), dengan persentase mencapai 65% hingga 70%. Sisa capex digunakan untuk bisnis perkebunan dan operasi penjualan.

Djony juga mengungkapkan, ke depan investasi Astra akan difokuskan pada dua hal utama. Pertama, investasi untuk meningkatkan kinerja dan optimalisasi bisnis inti, yang terdiri dari tujuh lini dengan kontribusi bervariasi. Astra berencana mengoptimalkan lini bisnis ini, baik di bisnis inti maupun di bisnis yang berdekatan, untuk memperluas cakupan bisnis.

Astra diketahui telah memperluas cakupan bisnis intinya dengan berinvestasi pada bank digital, Bank Saqu, dan platform jual beli mobil bekas, OLX.

https://emitennews.com/news/kinerja-semester-i-drop-bos-astra-sebut-kedepan-fokus-lini-ini

DSSA

Dian Swastatika Sentosa Tbk

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melalui anak usahanya, PT SMPlus Sentra Data (SSD) dan PT SMPlus Digital Investama (SDI), telah mengakuisisi saham PT Teknovatus Solusi Sejahtera (TSS) senilai Rp26,5 miliar pada 7 Agustus 2024.

Corporate Secretary DSSA, Susan Chandra, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (8/8), menyebutkan akuisisi ini dilakukan untuk memperkuat portofolio bisnis DSSA di bidang jasa teknologi. Pasca transaksi ini, kepemilikan saham TSS dikuasai oleh SSD sebesar 99,999% dan SDI sebesar 0,001%.


Sebagai informasi, TSS adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa teknologi dan kegiatan terkait lainnya. SSD dan SDI sendiri merupakan anak usaha DSSA dengan kepemilikan efektif lebih dari 99%.

"Dengan akuisisi ini, DSSA berharap dapat memperluas cakupan bisnisnya dan meningkatkan nilai tambah bagi para pemegang saham," tutup Susan.

https://emitennews.com/news/emiten-sinarmas-grup-dssa-caplok-perusahaan-teknologi-ini-tujuannya

BINA

Bank Ina Perdana Tbk.

PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank INA) dan PT Bahana Artha Ventura (BAV) resmi menjalin kerja sama strategis yang bertujuan untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. 

Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian yang mencakup komitmen pemberian dana sebesar Rp50 miliar, dengan total akumulasi plafon kerja sama mencapai Rp100 miliar.

Penandatanganan kerja sama ini berlangsung di kantor BAV, Jakarta, dan diwakili oleh Juli Maria, Pjs Division Head Corporate Banking Bank INA, Rusdy Yanto, Branch Manager Bank INA, serta Agus Wicaksono, Direktur Utama BAV.

"Kami meyakini bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, dan kami percaya bahwa dukungan finansial yang tepat untuk program-program pembiayaan dari BAV, dapat membantu UMKM untuk berkembang lebih pesat dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional," ujar Juli Maria.

https://www.emitennews.com/news/bank-ina-gandeng-bahana-artha-ventura-garap-umkm

HRUM

Harum Energy Tbk.

PT Harum Energy Tbk (HRUM), yang saat ini tengah bertransformasi dari perusahaan batu bara menjadi pemain di sektor nikel, mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham dengan nilai maksimal Rp1 triliun. 

Aksi korporasi ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham dan memastikan nilai saham lebih mencerminkan kondisi fundamental perusahaan.

Dalam prospektus yang dirilis oleh manajemen Harum Energy, perusahaan percaya bahwa langkah buyback ini akan memberikan manfaat bagi perusahaan dan para pemegang sahamnya. 

"Pembelian kembali saham akan memberikan fleksibilitas bagi perseroan untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien," jelas manajemen. 

Buyback ini diharapkan dapat menurunkan biaya modal secara keseluruhan serta meningkatkan laba per saham (EPS) dan return on equity (ROE) secara berkelanjutan.

Rencana buyback ini akan diajukan untuk mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 17 September 2024. Jika disetujui, periode pembelian kembali saham akan berlangsung mulai 18 September 2024 hingga 17 September 2025.

https://www.emitennews.com/news/harum-energy-hrum-minta-restu-buyback-saham-rp1t-ini-tujuannya