Daily News 18/11

November 18, 2024 No. 2694

DSSA

Dian Swastatika Sentosa Tbk

Emiten Grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melakukan aksi penjualan saham PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) senilai Rp562,15 miliar kepada PT Bali Media Telekomunikasi.

Penjualan ini bersifat transaksi afiliasi karena DSSA dan Bali Media Telekomunikasi dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Franky Oesman Widjaja.

Manajemen DSSA menjelaskan sejak beberapa tahun terakhir, perseroan telah menyusun rencana strategis untuk beralih menuju bisnis energi baru dan terbarukan, serta mengembangkan ekosistem digital.  Rencana tersebut membuat manajemen melakukan sejumlah langkah, termasuk di antaranya menempuh restrukturisasi internal, memberdayakan aset, hingga menata kembali portofolio investasi perusahaan.

Selain melego saham FREN, perseroan turut menandatangani perjanjian pinjaman dengan Bali Media Komunikasi (BMT). DSSA tercatat memberikan fasilitas pinjaman kepada BMT sebesar US$525 juta atau sekitar Rp8,3 triliun. 

Transaksi Grup Sinar Mas, Dian Swastatika (DSSA) Lego Saham FREN Rp562 Miliar

JPFA

Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), salah satu emiten perunggasan serius mendukung program Makan Bergizi Gratis(MBG) yang digagas pemerintah.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan protein masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak.

Sebagai langkah konkret, Japfa berencana membangun central kitchen atau dapur terpusat untuk mendukung kelancaran program tersebut.

Menurut Dawami, rendahnya konsumsi ini mencerminkan kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya protein hewani. 

Di sisi lain, Direktur Japfa Comfeed, Rachmat Indrajaya, optimistis bahwa program MBG dapat mendorong peningkatan konsumsi daging ayam di Indonesia. Selain itu, program MBG juga diharapkan membantu menstabilkan harga ayam di pasaran melalui intervensi pemerintah dalam menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan.

Japfa Comfeed (JPFA) Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Siapkan Dapur Terpusat

LINK

Link Net Tbk.

Link Net (LINK) per 30 September 2024 menggandakan rugi menjadi Rp801,54 miliar. Bengkak 100,09 persen dari episode sama tahun lalu tekor senilai Rp274,01 miliar. So, rugi bersih per saham dasar dan dilusian menjadi Rp498 dari sebelumnya Rp295.

Pendapatan Rp1,64 triliun, merosot 14,58 persen dari episode sama tahun lalu Rp1,92 triliun. Beban penyusutan Rp1,26 triliun, bengkak dari posisi sama tahun lalu Rp1,2 triliun. Beban jaringan dan beban langsung lainnya Rp592,35 miliar, bertambah dari edisi sama tahun lalu Rp495,7 miliar.

Rugi periode berjalan dari operasi yang dilanjutkan Rp1,37 triliun, bengkak 69 persen dari episode sama tahun lalu Rp811,67 miliar. Rugi periode berjalan senilai Rp801,54 miliar, mengalami pembengkakan secara signifikan dari posisi sama tahun sebelumnya sebesar Rp274 miliar. 

Jumlah ekuitas terakumulasi senilai Rp5,38 triliun, menanjak dari akhir tahun sebelumnya sebesar Rp4,31 triliun. Total liabilitas tercatat Rp9,93 triliun, membengkak dari posisi akhir 2023 sejumlah Rp8,32 triliun. Jumlah aset terkumpul Rp15,32 triliun, melonjak dari akhir tahun lalu Rp12,63 triliun.

Bengkak 100 Persen, LINK Kuartal III 2024 Boncos Rp801,54 Miliar 

GZCO

Gozco Plantations Tbk

PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) melaporkan adanya transaksi afiliasi, Rp5,18 miliar, yaitu tambahan penyertaan tidak langsung oleh perseroan ke anak usaha. Perseroan melakukan tambahan penyertaan tidak langsung melalui entitas anak terkendali PT. Suryabumi Agrolanggeng (PT.SA), ke entitas anak terkendali PT.Sinar Karya Mandiri (PT SKM).

Transaksi direalisasikan melalui pengambilalihan pemilikan saham pemegang saham lain PT. SKM senilai Rp.5.187.500.000,- atau kepemilikan 2,65% saham PT.SKM.

Dibanding nilai ekuitas Perseroan sesuai laporan keuangan audited per 31 Desember 2023 sebesar Rp.1.168,272 Juta, nilai transaksi hanya sekitar 0,44%, maka Transaksi ini bukan merupakan Transaksi Material seperti dimaksud Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 17/POJK.04/2020 tanggal 2 Juli 2020 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, Pasal 1 butir 1.

Kondisi keuangan, terdapat tambahan pengeluaran dana sebesar Rp5.187.500.000, yang tidak berpengaruh signifikan atas kondisi keuangan perseroan.

"Sementara jika terhadap kelangsungan usaha, hal ini memperkuat kelangsungan Perseroan secara keseluruhan," tegas Yongki Tedja. 

Gozco Plantations (GZCO) Lakukan Transaksi Afiliasi Rp5,18 Miliar