Daily News 02/12
-
CLAY
Citra Putra Realty Tbk.
-
Citra Realty (CLAY) per 30 September 2024 menjala laba Rp10,89 miliar. Melangit 3.102 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp348,87 juta. Efeknya, laba per saham dasar menjadi Rp4,24 dari posisi sama tahun lalu Rp1,37.
Pendapatan tercatat Rp187,52 miliar, surplus 17 persen dari posisi sama tahun lalu Rp159,78 miliar. Harga pokok pendapatan Rp88,64 miliar, bengkak dari periode sama tahun lalu senilai Rp81,21 miliar. Laba kotor terakumulasi Rp98,88 miliar, menanjak dari fase sama tahun lalu Rp78,56 miliar.
Beban usaha Rp72,44 miliar, bengkak dari Rp55,29 miliar. Pendapatan lain-lain Rp200,54 juta, berkurang dari Rp391,27 juta. Beban keuangan Rp12,25 miliar, susut dari Rp13,21 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp14,38 miliar, menanjak 37,73 persen dari episode sama tahun lalu Rp10,44 miliar.
Jumlah ekuitas Rp17,28 miliar, melonjak dari akhir 2023 senilai Rp5,97 miliar. Defisit Rp418,53 miliar, berkurang dari akhir tahun lalu Rp429,42 miliar. Total liabilitas Rp543,95 miliar, berkurang dari akhir tahun sebelumnya Rp561,76 miliar. Jumlah aset Rp561,23 miliar, susut dari akhir tahun lalu Rp567,73 miliar.
Laba Melangit 3.102 Persen, Kuartal III 2024 CLAY Defisit Rp418 Miliar
-
MBMA
Merdeka Battery Materials Tbk.
-
Merdeka Battery (MBMA) bakal melakukan private placement 10.799.541.990 helai alias 10,79 miliar lembar. Pengeluaran saham baru itu, setara dengan 10 Persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Dan, penerbitan saham anyar itu, dibalut nilai nominal Rp100.
Dana hasil private placement akan digunakan perseroan sebagai berikut. Yaitu, sebesar 15 persen dari total dana untuk kebutuhan modal kerja, dan grup perseroan termasuk namun tidak terbatas pada biaya karyawan, biaya jasa profesional, biaya pajak dan biaya keuangan.
Lalu, untuk pengembangan usaha, dan grup perseroan, baik dalam bentuk belanja modal dan/atau pembelian saham dan/atau pembelian aset dan/atau penyertaan saham dan/atau pemberian pinjaman, dan metode transaksi sesuai pada satu atau lebih perusahaan dengan industri sesuai atau terkait dengan dan/atau menunjang kegiatan usaha, dan grup perseroan.
Apabila perseroan memiliki 50 persen atau kurang saham dengan hak suara, perseroan memiliki kemampuan untuk mengendalikan perusahaan tersebut, sehingga laporan keuangan dikonsolidasikan dengan perseroan sesuai standar akuntansi di Indonesia. Perseroan akan mematuhi, dan menjalankan konsekuensi diatur dalam peraturan perundang-undangan bidang pasar modal apabila rencana penggunaan dana hasil private placement terkualifikasi sebagai transaksi afiliasi, transaksi benturan kepentingan, dan/atau transaksi material.
Rencana itu, akan diselenggarakan setelah mendapat restu pemodal dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada 6 Desember 2024. Peserta berhak ikut terlibat dalam rapat itu, harus tercatat sebagai pemegang saham alias recording date pada 13 November 2024.
Tambah Modal, MBMA Godok Private Placement 10,79 Miliar Eksemplar
-
MEDC
Medco Energi Internasional Tbk.
-
PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) atau (MEDC) melalui unit usaha eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi Medco E&P Indonesia, bersama SKK Migas, terus berupaya memenuhi kebutuhan energi domestik dengan mengutamakan aspek keterjangkauan, keandalan, dan keberlanjutan.
Selain itu, Perusahaan juga terus berinovasi dalam pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di berbagai aktivitasnya.
Perusahaan turut mengedepankan pengurangan emisi GRK melalui efisiensi energi, pemanfaatan energi terbarukan dalam kegiatan operasi, serta melakukan studi Carbon Capture and Storage (CCS).
Kegiatan yang bertemakan “Energi untuk Masa Depan: Terjangkau, Andal, dan Berkelanjutan” ini dihadiri oleh puluhan jurnalis perwakilan media nasional dan juga dihadiri oleh para pembicara yaitu Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro, Director & Chief Administrative Officer MedcoEnergi Amri Siahaan, dan Chief Financial Officer Medco Power Myrta Utami.
Amri Siahaan dalam paparannya menekankan pentingnya efisiensi operasional dan pengembangan teknologi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. “Kami terus mengupayakan peningkatan produksi dengan menggunakan teknologi tepat guna dan mendukung transisi energi dengan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar fosil yang lebih ramah lingkungan, mengurangi emisi, serta menjajaki teknologi rendah karbon seperti CCS, guna mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
SKK Migas-Medco (MEDC) Inovasi untuk Energi Murah dan Berkelanjutan
-
PTBA
Bukit Asam Tbk.
-
Emiten batu bara pelat merah PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyampaikan optimistis terhadap prospek batu bara ke depan seiring terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat.
Corporate Secretary Bukit Asam Niko Chandra menjelaskan PTBA melihat dengan kondisi geopolitik ke depan, sektor batu bara akan diuntungkan dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.
Di sisi lain, untuk keperluan ekspor, PTBA menurutnya saat ini mulai mencari pasar baru, yang secara permintaan tumbuh cukup tinggi. Negara-negara baru tersebut seperti Vietnam dan Filipina.
Hanya saja, lanjutnya, saat ini tantangan bagi PTBA menurutnya datang dari kebijakan Mitra Instansi Pengelola (MIP) batu bara yang tengah digodok pemerintah. PTBA menurut Niko belum menemukan titik terang dari penerapan kebijakan ini.
Dia melanjutkan pada tahun depan, PTBA akan fokus untuk investasi terkait pengembangan sisi logistik perseroan. Menurutnya, PTBA akan fokus mengembangkan proyek Keramasan, khususnya pengembangan proyek Train Loading Station (TLS) 67.
Trump jadi Presiden AS, Bukit Asam (PTBA) Optimistis Prospek Batu Bara Positif