Daily News 04/04

April 04, 2013 No. 477
Plantation Sector - Revisi aturan perkebunan

Kementrian Pertanian tengah menyusun draft terkait revisi Permentan No.26 Tahun 2007 yang akan membatasi luas lahan perkebunan. Perusahaan perkebunan (dalam Grup yang sama) akan dibatasi kepemilikan lahan hingga 100,000 Ha. Peraturan tersebut tidak berlaku surut, namun berpotensi membatasi rencana ekspansi lahan. Perusahaan yang telah memiliki lahan diatas 100,000 Ha diantaranya PT Astra Agro Lestari (AALI), PT SMART (SMAR), PT London Sumatera Plantations (LSIP), serta beberapa perusahaan lainnya tidak diwajibkan untuk mengembalikan kelebihan lahan. Sementara itu izin baru usaha perkebunan berlaku efektif setelah mendpat rekomendasi dari pemerintah pusat melalui Dirjen Perkebunan Kementrian Pertanian, sementara izin tetap dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Selanjutnya, revisi Permentan juga mengatur kewajiban penyediaan lahan plasma seluas 20% dari total luas lahan yang dimiliki.
ETWA - Target pendapatan 2013
PT Eterindo Wahanatama (ETWA) menargetkan kenaikan pendapatan hingga 50% tahun ini. Sepanjang tahun lalu, pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp 1 Triliun. Tahun ini manajemen perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 1.5 Triliun dan memperkirakan kenaikan laba bersih dari Rp 38.5 Miliar tahun lalu menjadi Rp 50 Miliar. ETWA menargetkan dapat memproduksi dan menjual biodiesel sebanyak 90,000 MT-102,000 MT sepanjang tahun ini. Tahun lalu produksi biodiesel ETWA hanya 60,791 MT.
MDLN - Pengembangan lahan
PT Modernland Realty (MDLN) mulai merencanakan pengembangan lahan di timur Jakarta seluas 1,300 Ha yang baru diakuisisi untuk dibangun kawasan industri dan residensial. MDLN menargetkan pembangunan akan dimulai pada 2015. MDLN masih akan fokus dalam penyelesaian akuisisi 1,300 Ha. Realisasinya tahun ini diperkirakan baru 750 Ha sisanya akan diselesaikan tahun depan. Selain itu MDLN mengincar lahan di kawasan indurstri Modern Cikande, Banten. Setelah tahun lalu mengakusisi lahan seluas 375 Ha, manajemen MDLN menargetkan dapat menambah 1,000 Ha lahan lagi.
TBIG - Refinancing hutang
PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) akan melunasi hutang maksimal senilai US$ 243 Juta tahun ini yang sumber pendanaan nya berasal dari penerbitan obligasi global senilai US$ 300 Juta. Sisa dana dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk keperluan umum perusahaan.