Daily News 26/09
September 26, 2013 No. 595
ADHI - Kebutuhan dana investasi
PT Adhi Karya (ADHI) tengah mengkaji berbagai sumber pendanaan eksternal senilai Rp 2 Triliun untuk mendukung rencana pembangunan proyek monorel. Pendanaan eksternal berupa emisi obligasi serta pinjaman bank menjadi pilihan karena rencana rights issue 30% saham ditunda karena belum mendapat persetujuan Pemerintah. Proyek monorail yang dikerjakan ADHI akan terdiri dari dari tiga tahap dimana tahap pertama dibangun koridor Bekasi Timur-Cawang sepanjang 18.14 Km; Cibubur-Cawang (13.73Km); dan Cawang-Kuningan (11.69Km). Kebutuhan dana tahap pertama mencapai Rp 8 Triliun. Tahap kedua pembangunan meliputi rute Pulo Gadung-Kelapa Gading-Harmoni-Kali Deres-Bandara Soekarno Hatta sepanjang 44.8Km. Tahap ketiga proyek meliputi rute Bekasi Timur-Cikarang (7.4Km) dan Cibubur-Sentul (19.7Km).
ALTO - Penjualan saham oleh Fikasa
PT Tri Bayan Tirta (ALTO) mengalami perubahan komposisi pemegang saham setelah PT Fikasa Bintang Cemerlang menjual 27.3% kepemilikan saham di ALTO kepada PT Tirtamas Anggada. Fikasa menjual saham ALTO pada 19 September 2013 pada harga Rp 320 per lembar saham terdiskon 51.52% dari harga pasar pada saat itu Rp 660 per saham. Dari transaksi tersebut, Fikasa memperoleh dana Rp 136 Miliar. Berdasarkan laporan keuangan 1H 2013, Fikasa tercatat sebagai pemegang 78.39% saham ALTO.
BMAS - Tingkatkan saham pendiri
Keluarga pendiri PT Bank Maspion Indonesia (BMAS) meningkatkan jumlah saham yang dimiliki melalui pembelian 320.09 juta lembar saham di pasar senilai total Rp 103.75 Miliar (rata-rata Rp 324.12 per lembar). Pembelian saham dilakukan pada 16 September lalu.
DUTI - Akuisisi Wijaya Pratama
PT Duta Pertiwi (DUTI) anak usaha dari PT Bumi Serpong Damai (BSDE) pada 23 September 2013 telah mengakuisisi 86,731 juta lembar saham PT Wijaya Pratama Raya (WPR) dari Halenstein Limited. Nilai transaksi akuisisi tersebut mencapai Rp 268 Miliar. DUTI membayar penuh transaksi bersifat afiliasi dengan dana dari kas internal. Dengan transaksi tersebut, DUTI menjadi pemilik 64.25% saham WPR. Manajemen BSDE mengungkapkan transaksi tersebut untuk mengintegrasikan usaha WPR dengan DUTI. Fokus usaha WPR akan saling melengkapi dan terintegrasi dengan bisnis DUTI yang fokus pada pusat perbelanjaan. Selama ini, WPR merupakan pengelola pusat perbelanjaan DP Mall di Semarang.