Daily News 12/02
February 12, 2014 No. 685
BBKP - Pinjaman Bilateral
PT Bank Bukopin (BBKP) menerima pinjaman bertenor 10 tahun senilai US$ 50 Juta dari Agence Francaise dr Development (AFD) yang akan digunakan untuk menyalurkan pinjaman untuk proyek renewable energy di Indonesia. AFD adalah suatu institusi keuangan dari Prancis dengan tujuan untuk mengurangi kemiskinan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Negara-negara berkembang.
DSSA - Mendirikan PT DSSP Power Mas Utama
PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) mendirikan unit usaha baru, PT DSSP Power mas Utama (DSSP-PMU) yang bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, industri dan jasa pada 7 Februari 2014. Manajemen DSSA mengungkapkan DSSP-PMU akan berada dibawah anak usaha DSSA, PT DSSE Energi Mas Utama. Modal dasar DSSP-PMU sebesar Rp 1 Triliun terbagi atas 1 juta lembar saham sedangkan modal ditempatkan dan disetor DSSP-PMU sebesar Rp 370.7 Miliar yang terdiri atas 370.700 lembar saham. Adapun komposisi pemegang saham DSSP-PMU terdiri dari DSSA sebagai pemilik dari 10 lembar saham dan PT DSSE Energi Mas Utama sebagai pemilik dari 370.690 lembar saham.
GIAA - Mengembangkan bandara internasional di Bintan
PT Garuda Indonesia (GIAA) membentuk bisnis dengan Gallant Venture Ltd, unit usaha Grup Salim. Kedua pihak akan mengembangkan hub turis dan penerbangan di Pulau Bintan, Riau. Tahap awal, Gallant akan mengeluarkan dana sekitar Rp 2.87 Triliun dan GIAA akan mempromosikan pulau Bintan sebagai tujuan turis internasional. GIAA dan Gallant akan mengembangkan bandara internasional dengan lahan yang cukup untuk pengembangan bandara dengan multiterminal dan dua landasan pacu. Terminal di bandara akan dihubungkan dengan terminal kapal feri yang melayani penumpang Singapura dan Batam dari atau ke Bandara Bintan. Selain itu, kedua pihak berencana membangun pusat perawatan pesawat di Bintan mulai 2Q 2014.
KLBF - Persiapan MEA
PT Kalbe Farma (KLBF) berencana meningkatkan kapasitas produksi sekitar 10% hingga 15% atas produk-produk farmasi yang diperkirakan mampu bersaing dengan beberapa Negara tetangga untuk mengantisipasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015. Tahun lalu KLBF membukukan kenaikan pendapatan sekitar 17%Yoy menjadi Rp 16 Triliun Vs Rp 13.63 Triliun pada 2012 lalu.