Daily News 04/04
April 04, 2014 No. 721
ABMM - Ekspansi pembangkit listrik
PT ABM Investama (ABMM) melalui anak usahanya, PT Sumberdaya Sewatama berencana mengembangkan proyek pembangkit listrik (power plant) berkapasitas 400 megawatt (MW) dalam lima tahun ke depan dengan nilai investasi mencapai US$ 600-700 Juta. Dana investasi berasal dari kas internal sebesar 30% dan pendanaan eksternal 70%. Untuk mendukung megaproyek tersebut, ABMM menganggarkan belanja modal sebesar US$ 130-150 Juta. ABMM menargetkan 5-10 proyek pembangkit listrik tenaga uap dan energi terbarukan yang potensial dan ABMM akan masuk sebagai independent power producer (IPP).
ADHI - Rencana spin off
PT Adhi Karya (ADHI) berencana melakukan pemisahan (spin off) bisnis operator perkeretaapian (monorel) dan perhotelan menjadi anak usaha pada tahun depan. Rencana ini telah mendapatkan izin dari mayoritas pemegang saham pada RUPS 3 April 2014. Spin off bisnis monorel bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan proyek monorel Bekasi-Cawang-Cibubur sepanjang 39 Km pada April 2015 dan diharapkan beroperasi pada 2018. Sedangkan di bisnis perhotelan, ADHI berencana membangun lima hotel dengan nama Grand Dhika. Tiga hotel akan dibangun tahun ini dan dua hotel lagi akan dimulai pada tahun depan.
BUMI - RUPSLB berikan persetujuan debt-to-asset swap
RUPSLB PT Bumi Resources (BUMI) menyetujui rencana debt-to-asset swap dengan China Investment Corporation (CIC) untuk mengurangi porsi utang. BUMI akan menyerahkan 19% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) senilai US$ 950 Juta dan 42% saham PT Bumi Resources Minerals (BRMS) senilai US$ 257 Juta kepada CIC. BUMI juga berencana melakukan pembayaran senilai US$ 150 Juta kepada CIC melalui private placement dengan skema penerbitan saham baru.
PTBA - Proyek BATR
Realisasi proyek Bukit Asam Transpacific Railways (BATR) kembali tertunda. Seharusnya, bulan April ini proyek jalur kereta api yang menghubungkan tambang batubara milik PT Bukit Asam (PTBA) di Banko, Tanjung Enim, Sumatera Selatan ke Lampung sudah mulai konstruksi. Namun, dikarenakan masih ada persoalan izin usaha pertambangan (IUP) di Banko yang belum selesai maka proyek BATR tersebut kembali tertunda. Selain IUP, hambatan lain adalah izin pinjam pakai hutan di wilayah pertambangan masih dalam proses perizinan.