Daily News 01/07

July 01, 2014 No. 777
BBMD - RHB Capital membatalkan akuisisi

RHB Capital Bhd, bank yang berasal dari Malaysia membatalkan rencana akuisisi 40% saham PT Bank Mestika Dharma (BBMD). Pembatalan tersebut dilakukan karena RHB Capital masih belum mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia. Dengan demikian, RHB Capital tidak daapt memenuhi persyaratan mengenai kesepakatan jual dan beli yang berakhir pada 30 Juni 2014. Sebelumnya, RHB Capital megnajukan penawaran pembelian 40% saham BBMD sebesar US$ 202.87 juta.
BRMS - Rencana penawaran 29% saham Dairi Prima
PT Bumi Resources Minerals (BRMS) menawarkan 29% saham anak usahanya, PT Dairi Prima kepada mitra dalam pembangunan smelter seng dan timah hitam, China Nonferrous Metal Industry's Foreign Engineering and Construction (China NFC). Proyek pertambangan Dairi Prima membutuhkan dana sebesar US$ 400 Juta dari jumlah tersebut, China NFC akan mendanai 85% atau US$ 340 Juta dan sisanya 15% atau US$ 60 Juta akan didanai oleh BRMS. Untuk project financing proyek Dairi, BRMS akan menandatangani utang kepada China NFC dan BRMS berencana melepas 29% saham Dairi Prima kepada China NFC.
BUMI - RUPSLB tidak kuorum
RUPSLB PT Bumi Resources (BUMI) dengan agenda persetujuan rights issue yang dijadwalkan berlangsung kemarin, 30 Juni 2014, tidak kuorum karena jumlah pemegang saham yang hadir hanya mencapai sekitar 55% dari jumlah 75% yang diperlukan untuk dimulainya RUPSLB tersebut. BUMI berencana menerbitkan 32.19 miliar lembar saham Seri B dengan harga penawaran Rp 250 per lembar sehingga total dana maksimal yang diraup mencapai Rp 8.04 Triliun. Awalnya BUMI berencana menerbitkan 25.17 miliar lembar saham baru dengan harga penawaran yang sama, dengan target perolehan dana Rp 6.3 Triliun.
TIRT - Public expose fiktif
Manajemen PT Tirta Mahakam Resources (TIRT) mengakui bahwa perseroan tidak pernah menyelenggarakan public expose pada 21 Mei lalu, dan oleh karenanya laporan TIRT kepada otoritas bursa pada 26 Mei tidak benar. Manajemen telah memberhentikan corporate secretary karena merupakan pihak yang paling bertanggungjawab atas terjadinya hal tersebut. Sementara itu RUPSLB menyetujui penjualan aset berupa pabrik di Gresik senilai Rp 90.7 Miliar. Sekitar Rp 30 Miliar dana hasil penjualan asset tersebut akan digunakan untuk pelunasan utang kepada bank DBS. Saat ini TIRT tercatat memiliki utang senilai US$ 27 Juta kepada DBS dengan bunga 5.75% per tahun. Nilai tersebut diharapkan turun menjadi sekitar US$ 20 Juta pada akhir tahun ini.