Daily News 06/08
August 06, 2014 No. 797
GDP 2Q 2014
Pertumbuhan ekonomi Indonesia (GDP growth) melambat menjadi 5.12% pada 2Q 2014 (5.81% pada 2Q 2013), dibawah ekspektasi pasar pada kisaran 5.2%. Rendahnya GDP 2Q 2014 diakibatkan oleh perlambatan ekspor sebesar dan belanja Pemerintah masing-masing sebesar 1.04% dan 0.71% Yoy. Ekspor dan belanja Pemerintah masing-masing memberi kontribusi sekitar 25% dan 8% terhadap GDP.
ANTM - Rencana akuisisi tambang batubara
PT Aneka Tambang (ANTM) melalui anak usahanya, PT Indonesia Coal Resources (ICR) berencana mengakuisisi satu tambang batubara di propinsi Jambi pada tahun ini. Akuisisi tersebut untuk meningkatkan pasokan batubara untuk kebutuhan internal dan eksternal. ANTM membutuhkan sekitar 200,000-300,000 ton batubara pertahun. Batubara digunakan sebagai reduktor dan bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara dan juga mengekspor hasil produksi batubara ke China dan India. ICR sedang melakukan due diligence terhadap lahan-lahan tambang batubara tersebut.
GPRA - Penjualan saham
Pemegang saham PT Perdana Gapuraprima (GPRA), PT Citra Abadikota Persada, melepas saham melalui pasar negosiasi pada 25 Juli. Total saham yang dijual 436.22 juta saham (10.2% saham) dengan harga Rp 300 per saham. Sehingga, total nilai transaksi mencapai Rp 130.87 Miliar yang akan digunakan untuk menambah modal kerja. Transaksi tersebut mengakibatkan kepemilikan Citra Abadikota pada saham GPRA turun menjadi 56.83% dari sebelumnya 67.03%.
KBLV - Tingkatkan saham pada Lynx Mitra Asia
PT First Media (KBLV) meningkatkan kepemilikan atas PT Lynx Mitra Asia (LMA) menjadi 100% setelah sebelumnya membeli 65% saham melalui PT Link Net (LINK) senilai Rp 1.79 Miliar pada 30 Juni lalu. Melalui anak perusahaan yang lain, PT Graha Investama Andalan Terpadu (GIAT), KBLV membeli sisa 35% saham LMA. KBLV tercatat memiliki 100% saham GIAT dan 41% saham LINK.
SSIA - Proyek menara perkantoran
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) optimis dapat meraih pinjaman senilai US$ 100 Juta pada 2H 2014. Saat ini SSIA tengah menjajaki dua hingga tiga bank lokal untuk meraih pinjaman. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan office tower di wilayah Jakarta senilai US$ 150 Juta yang ditargetkan proyek tersebut akan selesai pada akhir 2017. SSIA akan menggunakan dana kas internal untuk menutupi sebagian kebutuhan pembangunan proyek tersebut.