Daily News 18/06

June 18, 2015 No. 1021
Banking Sector - Sinergi bank BUMN
Bank BUMN yang terdiri dari PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (BBTN) telah bersepakat akan memulai sinergi jaringan ATM pada pertengahan Juli 2015. Dalam tahap awal 50 ATM bank BUMN akan saling terkoneksi dengan biaya transaksi sama atau dianggap transaksi nasabah sendiri. Dengan ATM bersama bank BUMN, diperkirakan biaya operasional turun hingga menjadi 75%. Sementara, BMRI akan membuka kerja sama e-Toll mulai 19 Juli 2015 dengan BBRI, BBNI dan BBTN. Pada tahap awal, pembukaan kerja sama tersebut akan dimulai di jalan tol Bali. Skema konsolidasi, BBRI dan BBNI dapat menggunakan uang elektronik terbitan sendiri sementara BBTN akan menggunakan e-money terbitan BMRI.

DAJK - Pinjaman sindikasi
PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) berencana mencari pinjaman bank senilai Rp 600 Miliar. Sebelumnya, DAJK berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1.5 Triliun pada 1H 2015 dan juga berencana menerbitkan MTN senilai Rp 400 Miliar yang akan digunakan untuk refinancing, akuisisi dua perusahaan, serta ekspansi pabrik keempat di subang (Jawa Barat) namun rencana tersebut ditunda karena kurang kondusifnya pasar pada saat ini.
MNC Grup - Rencana buyback saham
Perusahaan dalam MNC Grup: PT MNC Investama (BHIT), PT Media Nusantara Citra (MNCN), dan PT Global Mediacom (BMTR) berencana melakukan buyback atas maksimal 10% saham beredar senilai total Rp 6.4 Triliun. BHIT mengalokasikan dana Rp 1 Triliun untuk buyback saham, sedangkan MNCN mengalokasikan dana maksimal Rp 3.2 Triliun (asumsi rata-rata Rp 2,500 per lembar), dan BMTR mengalokasikan dana Rp 2.2 Triliun (asumsi rata-rata Rp 1,700 per lembar).
PPRO - Marketing sales 5M 2015
PT PP Property (PPRO) membukukan kenaikan signifikan atas marketing sales 5M 2015 menjadi Rp 883.61 Miliar Vs Rp 290.64 Miliar pada 5M 2014 lalu. Marketing sales 5M 2015 ditopang oleh penjualan dari 11 proyek yang terbagi atas segmen developer, segmen properti, dan segmen KSO developer. Segmen developer memberi kontribusi terbesar atas marketing sales, mencapai Rp 838.4 Miliar pada 5M 2015 yang terdiri dari proyek Grand Kamala Lagoon Bekasi (Rp 375.2 Miliar), Grand Sungkono Lagoon Surabaya (Rp 231.9 Miliar), Gunung Putri Bogor (Rp 83.7 Miliar), Ayoma Apartment Serpong, dan Payon Amarta Semarang (Rp 23.6 Miliar). Manajemen menargetkan perolehan marketing sales mencapai Rp 2.5 Triliun hingga akhir tahun ini.
RANC - Berhenti ekspansi Ministop
PT Supra Boga Lestari (RANC) sedang mengkaji dua opsi, pertama RANC akan spin-off atau menjual anak usaha PT Bahagia Niaga Lestari pengelola convenience store, Ministop. Saat ini RANC masih menguasai 70% saham Bahagia Niaga Lestari. Opsi kedua, menjual sebagian saham Bahagia Niaga Lestari sehingga RANC tidak akan menjadi pemegang saham mayoritas dan tidak terkonsolidasi dalam laporan keuangan. RANC tidak agresif mengembangkan gerai Ministop dikarenakan tarif sewa properti yang semakin mahal dan tidak mudah menemukan lokasi gerai yang strategis. Hingga saat ini RANC hanya memiliki enam gerai Ministop di Jakarta dan sekitarnya. Manajemen mengungkapkan RANC akan efisien dari segi logistik apabila jumlah gerai di satu daerah mencapai 100 gerai.