Daily News 24/07
July 24, 2015 No. 1043
ANJT - Bisnis sagu
PT Austindo Nusantara Jaya (ANJT) menggarap sagu dari hulu ke hiliar dan berencana mengekspor produk sagu kemasan. Produk sagu akan dipasarkan di dalam negeri seperti di Pulau Jawa dan selanjutnya ANJT berencana mengekspor ke Jepang. Untuk memperkuat pasogan sagu, ANJT membangun pabrik pengolahan sagu di Saga, Papua Barat yang akan dibangun oleh anak usaha, ANJ Agri Papua. ANJT akan meminjamkan dana Rp 40 Miliar kepada ANJ Agri Papua untuk membiayai pembangunan pabrik tersebut dengan sumber dana berasal dari kas internal ANJT. Pabrik sagu milik ANJT akan berkapasitas produksi 1,250 ton sagu per bulan dan ditargetkan beroperasi pada April 2016.
BIKA - Rencana ekpansi
PT Binakarya Jaya Abadi (SRIL) mengalokasikan dana investasi senilai total Rp 1 Triliun untuk ekspansi 5-6 proyek baru. Perseroan tahun ini menargetkan dapat mengakuisisi lahan lebih dari 300 (Ha). Lokasi pertama yang menjadi target perseroan untuk diakusisi lahannya berada di Samarinda (Kalimantan Timur) yang akan dijadikan kawasan terpadu di lahan seluas 250 Ha, lokasi kedua adalah Balikpapan, Kalimantan Timur yang juga akan dijadikan kawasan terpadu yang terdiri dari ruko, apartemen dan hotel diatas lahan 5 Ha dengan investasi senilai Rp 170 Miliar, lokasi terakhir perseroan akan mengakusisi lahan seluas 40 Ha di Bekasi dan di tambah lagi, 25 Ha di Tambun, Bekasi. Selain itu, perseroan juga akan membangun du hotel di Bali yaitu Hotel Horison Bali dan Dhayana Pura Seminyak dengan investasi sebesar Rp 300 Miliar.
BRNA - Rencana rights issue
PT Berlina (BRNA) berencana melakukan rights issue dengan menerbitkan 256.28 juta saham (27.08% saham). Harga rights issue ditawarkan Rp 585 per lembar saham sehingga BRNA akan meraih dana Rp 149.93 Miliar. Rasio rights issue 35:13. PT Dwi Satrya Utama selaku pemegang 51.4% saham menjadi pembeli siaga. Sebesar 70% dana rights issue akan digunakan untuk belanja modal seperti pembelian mesin produksi hingga perluasan ruang produksi, kantor, dan gudang. sedangkan sisanya 30% untuk membeli material utama dan pendukung, pembelian suku cadang, serta gaji dan biaya operasi lainnya. BRNA akan menggelar RUPSLB pada 1 September 2015 untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham.
SRIL - Rencana ekspansi
PT Sri Rejeki Isman (SRIL) menargetkan kontribusi ekspor dapat meningkat hingga 55% dari total penjualan tahun ini dengan total target US$ 610 Juta. Untuk mencapai target tersebut perseroan menjajaki lima Negara tujuan ekspor baru seperti Kamboja, Peru, dan Kosovo. Perseroan berharap kenaikan anggaran militer di sejumlah Negara Eropa dan Asia dapat meningkatkan permintaan seragam militer yang menjadi produk andalan ekspor. Saat ini, SRIL sudah mengekspor seragam militer di kawasan Asia Pasifik dengan jumlah 19 negara, Amerika dan Eropa masing- masing 11 negara dan sisanya berasal dari tujuh Negara di Afrika dan Timur Tengah.
TINS - Smelter rare earth
PT Timah (TINS) akan memulai kegiatan operasional atas fasilitas pengolahan dan pemurnian rare earth (tanah jarang) di kawasan industri Tanjung Ular (Bangka Belitung). Uji coba fasilitas telah dimulai bulan lalu dan rencananya beroperasi penuh mulai bulan depan. Pabrik tersebut akan menghasilkan logam mineral rare earth (ROEH3) dengan kapasitas 50 Kg per hari. Pabrik tersebut juga akan menghasilkan 11 elemen logam lainnya termasuk thorium yang dapat digunakan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir. Bahan baku rare earth yang akan dipakai berasal dari produk sampingan usaha pertambangan timah. Cadangan rare earth yang belum diolah dan tersimpan mencapai 300,000 ton.