Daily News 23/07

July 23, 2015 No. 1042
CTRA - Marketing sales

PT Ciputra Development (CTRA) membukukan marketing sales sebesar Rp 4.3 Triliun hingga 1H 2015. Jumlah tersebut setara dengan 39.4% dari target Rp 10.9 Triliun yang direncanakan pada tahun ini. Perolehan marketing sales 1H 2015 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3 Triliun. Sebagian besar kontribusi marketing sales berasal dari penjualan apartemen di Jakarta dan ruang perkantoran strata di Surabaya.
DILD - Pinjaman sindikasi
PT Intiland Development (DILD) tengah mencari dana pinjman sebesar Rp 2.8 Triliun untuk kebutuhan proyek reklamasi di pantai utara Jakarta. Dana pinjaman tersebut akan melengkapi dana internal perseroan sebesar Rp 1.9 Triliun. Adapun komposisi pembiayaan untuk reklamasi pantai utara Jakarta sebesar 40% dana internal dan 60% dana dari eksternal. Rencananya, perseroan akan menyiapkan dana sebesar Rp 4.7 Triliun untuk reklamasi dan pembangunan infrastruktur pulau reklamasi. Perseroan akan mereklamasi pantai seluas 63 Ha di pantai utara Jakarta dengan menganggarkan dana sebesar Rp 7.5 Juta per meter persegi untuk kebutuhan reklmasi. Sebelumnya, nilai keseluruhan proyek properti di kawasan pulau reklamasi sebesar Rp 7.5 Triliun namun rencana awal tersebut akan berubah.
RIMO - Rencana akuisisi Hokindo
PT Rimo Internasional Lestari (RIMO) berencana mengakuisisi PT Hokindo Mediatama (HM), perusahaan properti yang dimiliki PT Fajarindah Mega Perkasa yang berada dibawah kendali Teddy Tjokrosapoetro. Dana akuisisi berasal dari hasil rights issue yang ditargetkan mencapai Rp 8.1 Triliun dengan harga pelaksanaan Rp 265 per lembar. Pada 1Q 2015 HM membukukan rugi bersih Rp 1.92 Miliar. Saat ini HM masih membukukan kerugian di level operasional karena 7 dari 10 anak perusahaan belum beroperasi. Salah satu anak perusahaan HM yang telah beroperasi adalah PT Matahari Pontianak Indah Mall yang mengoperasikan Mall Matahari.
SRTG - Akuisisi 16.67% saham Batu Hitam
PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG) membeli 16.67% saham PT Batu Hitam Perkasa yang bergerak di bisnis pembangkit listrik dari PT Agung Indonesia Mandiri. Dengan demikian Agung Indonesia memiliki 83.33% saham dan SRTG memiliki 16.67% saham. SRTG menargetkan proses jual beli akan selesai dalam waktu maksimal dua bulan ke depan. SRTG membeli Batu Hitam karena imbal hasil industri pembangkit listrik masih menarik dan disisi lain kebutuhan listrik di tanah air masih sangat besar.
TINS - Finalisasi pinjaman
PT Timah (TINS) tengah menjajaki pinjaman sebesar Rp 600 Miliar untuk kebutuhan belanaja modal tahun ini. Saat ini, Perseroan dalam proses kesepakatan pinjaman yang diharapkan bisa direalisasikan pada 3Q 2015. Selain untuk kebutuhan belanja modal, pinjaman ini juga dapat berfungsi sebagai cara untuk memantau perkembangan proyek. Sementara itu, hingga 1 H 2015 perseroan telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 360 Miliar yang digunakan sebagian besar untuk bisnisnya di sektor pertambangan. Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1.2 Triliun.