Daily News 04/08

August 04, 2015 No. 1050
Sektor Infrastruktur - Proyek Infrastruktur 2016

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) akan memulai lelang paket proyek infrastruktur tahun 2016 pada bulan Agustus ini yang akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Jumlah proyek infastruktur tahun 2016 mencapai 5,000 paket proyek dan yang siap dilelang mulai bulan Agustus sekitar 20% dari total paket atau 1,000 paket proyek. Pada tahap awal, proyek yang akan dilelang adalah pembangunan jalan. Alokasi anggaran Direktorat Jenderal Bina Marga untuk proyek infrastruktur tahun 2016 mencapai Rp 46 Triliun. Sekitar 80% atau Rp 36.8 Triliun untuk proyek pembangunan jalan nasional sementara sisanya untuk pembangunan tol dan pembebasan tanah. Beberapa proyek jalan yang akan dibangun antara lain perbatasan di Papua, Maluku, Sulawesi, Pantura, pembangunan tol trans Sumatera, serta tol Trans Jawa.
INTP - Revisi belanja modal
PT Indocement Tunggal Perkasa (INTP) mengurangi belanja modal tahun ini menjadi Rp 3.5 Triliun dari semula Rp 5 Triliun. Pengurangan belanja modal tahun ini dilakukan akibat penurunan produksi semen perseroan karena rendahnya permintaan pasar. Hingga 1H 2015 INTP telah menggunakan belanja modal sebesar Rp 1.6 Triliun untuk pembangunan pabrik P14 di Citeureup (Jawa Barat).
ITMG - Proyek pembangkit listrik
PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) mengincar dua proyek pembangkit listrik senilai total US$ 3.2 Miliar. Untuk mendukung rencana tersebut perseroan didukung oleh induk usahanya, Banpu PCL, serta operator pembangkit listrik asal Thailand, Ratchaburi Electricity Generating Holding PCL. Perseroan telah lolos dalam tahap prakualifikasi untuk PLTU Jawa 7 di Jawa Barat dan saat ini, ITMG siap mengikuti proses bidding dalam tender PLTU berkapasitas 2x1,000 MW tersebut yang akan berlangsung pada Oktober 2015. Sebelumnya perseroan juga mengikuti serangkaian proses tender untuk pembangunan PLTU Jawa 5 di Jawa Barat dengan kapasitas sebesar 2x600 MW. Langkah ITMG terjun ke bisnis power plant seiring dengan rencana induk usahanya,Banpu Plc, untuk menggarap power plant di Asia Tenggara yang merupakan strategi mengantisipasi pelemahan harga batu bara dunia.
MAYA - Rencana rights issue
PT Bank Mayapada (MAYA) berencana menerbitkan 391.31 juta lembar saham baru melalui proses rights issue dengan rasio 10:1. Dengan harga penawaran Rp 1,665 per lembar maka target perolehan dana mencapai Rp 651.53 Miliar. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB 9 September 2015. Seluruh dana hasil rights issue akan digunakan untuk mendukung modal dimana manajemen menargetkan naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dengan modal minimum Rp 5 Triliun dalam dua tahun kedepan.
TLKM - Rencana emisi obligasi
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 5 Triliun pada awal tahun depan. Obligasi tersebut merupakan sisa atas obligasi berkelanjutan senilai total Rp 12 Triliun dimana TLKM telah menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap I senilai Rp 7 Triliun pada 1H 2015 lalu. Dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk pengembangan usaha termasuk untuk mendukung rencana akuisisi.
WIKA - Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung
PT Wijaya Karya (WIKA) memperkirakan investasi proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung mencapai Rp 50 Triliun. WIKA menargetkan porsi investasi dari proyek tersebut untuk porsi asing sekitar 40% dan domestik 60%, kemungkinan WIKA mengambil 30% dari porsi domestik atau senilai Rp 9 Triliun. Untuk memenuhi kebutuhan dana investasi, manajemen tengah dalam tahap pembicaraan mencari pendanaan dan berharap pinjaman perbankan dapat memenuhi kebutuhan 70% dana investasi yang dibutuhkan sementara 30% dari WIKA sendiri berasal dari kombinasi ekuitas dan dana penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 3 Triliun.