Daily News 24/05

May 24, 2016 No. 1250
FREN - Non-preemptive rights

PT Smartfren Telecom (FREN) akan menerbitkan saham baru sebanyak 1 miliar lembar saham (0.97% saham) tanpa HMETD (non-preemptive rights) melalui proses private placement. Penerbitan saham baru dimaksudkan untuk mengganti saham FREN yang dimiliki oleh PT Wahana Inti Nusantara setelah penggabungan usaha dengan PT Bakrie Telecom (BTEL). Berdasarkan perjanjian, FREN memiliki kewajiban mengganti saham Wahana dengan jumlah saham dan nilai nominal saham yang sama selambatnya pada 15 Desember 2017.
MTLA- Rencana penerbitan DIRE
PT Metropolitan Land (MTLA) tengah menjajaki penerbitan dana investasi real estate (DIRE) dengan menjual aset perseroan berupa Mal Metropolitan dan Hotel Horison di Bekasi kepada investor. DIRE merupakan salah satu alternatif pembiyaan untuk berbagi proyek perseroan pada masa mendatang. Saat ini perseroan masih mempelajari DIRE dan menunggu perkembangan tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang sebelumnya turun dari 5% menjadi 1%. Sementara itu, perseroan akan membangun 17 proyek properti hingga 2020 yang terdiri dari Apartemen, tiga hotel, dam enam gedung perkantoran. MTLA telah membukukan marketing sales senilai Rp 518 Miliar pada 4M 2016, sekitar 39% dari target perolehan tahun ini sebesar Rp 1.3 Triliun. Nilai tersebut termasuk penjualan lahan senilai Rp 195 Miliar kepada Ascendas, yang merupakan mitra perusahaan dalam mengembangkan proyek mixed use Metland Cyber City seluas 9.7Ha di Tangerang.
PGAS - Rencana ekspansi
PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) melalui anak usaha, PT Saka Energi Indonesia, tengah mejajaki akuisisi lapangan gas baru di Amerika Serikat. Perseroan sedang mengevaluasi sejumlah lapangan gas potensial di Texas, California, dan Meksiko Selatan. Pencarian ladang-ladang gas tersebut tergantung dari keberadaan infrastruktur gas alam cair di sebuah kawasan. Ekspansi Saka Energi di AS dapat dilakukan melalui pengembangan lapangan gas yang telah ada yaitu Blok Fasken di Texas atau melalui akuisisi. Saat ini produksi blok fasken sebanyak 160-190juta mmscfd yang dijual hanya kepada pasar AS.
SRIL - Rencana emisi obligasi global
PT Sri Rejeki Isman (SRIL) akan menerbitkan surat utang global berdenominasi US$ sebesar US$ 420 Juta melalui anak usaha, Golden Legacy Pte. Ltd. SRIL akan menggunakan dana hasil emisi obligasi untuk membeli kembali seluruh surat utang perseroan yang jatuh tempo pada tahun 2019 senilai US$ 270 Juta. Surat utang lama yang akan dibeli kembali memiliki bunga sebesar 9% per tahun. SRIL juga akan menyalurkan sisa dana hasil obligasi kepada Golden Mountain Textile and Trading Pte. Ltd. melalui pemesanan saham tambahan dalam struktur modal Golden Mountain. Obligasi baru ini akan dicatatkan di Bursa Singapura dan akan ditawarkan kepada investor diluar Indonesia.