Daily News 26/05

May 26, 2016 No. 1252
IPO  - PT Sillo Maritime

PT Sillo Maritime menawarkan harga perdana saham perseroan pada kisaran Rp 117 hingga Rp 140 per lembar saham dengan target dana perolehan dana sebesar Rp 70 Miliar hingga Rp 84 Miliar melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Perseoan berencana melepas sebanyak-banyaknya 600 juta saham atau 23.08% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sekitar 90% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk mengembangkan usaha melalui penyertaan saham pada perusahaan sejenis: PT Suasa Benua Sukses sebesar 50.84%. Sisanya sekitar 10% akan digunakan untuk modal kerja perusahaan. Bookbulding akan berlangsung pada 25 Mei -30 Mei 2016 dan diharapkan pernyataan efektif dari OJK terbit pada 6 Juni 2016.
BWPT - Permohonan PKPU
PT Eagle High Plantation (BWPT) menerima permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) dari PT Triroyal Trimurraya dan PT Sumber Sarana Power Electric atas utang anak perusahaan, PT Sawit Sukses Sejahtera (SSS). PT Triroyal Trimurraya mengklaim memiliki tagihan senilai Rp 16.62 Miliar dan US$ 206,302 kepada SSS sedangkan PT Sumber Sarana Power Electric mengklaim memiliki tagihan senilai Rp 1.33 Miliar. BWPT tercatat memiliki 99.9% saham SSS.
HADE - Beralih ke investasi property
PT HD Capital (HADE) berencana mengubah bisnis inti menjadi perusahaan investasi di bidang properti dan penasihat keuangan dari sebelumnya perusahaan efek. Hal ini dipicu oleh semakin ketatnya kompetisi industri perusahaan efek. Untuk merubah kegiatan usahan perseroan melepas 49,500 saham atau 99% saham anak usaha PT Hasta Dana Sekuritas Indonesia kepada perusahaan asal Hongkong KGI Capital Asia Ltd. Sebelumya, conditional share sale dan purchase agreement (CSPA) telah ditandatangani HD Capital dan KGI Capital pada 28 Desember 2015. Perseroan akan meminta izin pemegang saham pada RUPSLB pada 30 Juni 2016.
MEDC - Rencana rights issue
PT Medco Energi Internasional (MEDC) berencana menerbitkan 3.04 miliar lembar saham baru melalui proses rights issue dengan target perolehan dana mencapai Rp 4.65 Triliun. Sekitar 70% dana dari rights issue akan digunakan untuk melunasi utang yang jatuh tempo dan sisanya 30% akan dialokasikan untuk belanja modal termasuk belanja modal yang muncul dari akuisisi aset di masa yang akan datang. Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya dalam rights issue akan terdilusi 48%.
SSMS - Pabrik kelapa sawit
PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) akan membangun satu pabrik kelapa sawit tahun ini dengan perkiraan nilai investasi Rp 115 Miliar hingga Rp 120 Miliar. Sebelumnya SSMS menganggarkan belanja modal Rp 450 Miliar tahun ini, termasuk didalamnya pembangunan pabrik kelapa sawit. Lokasi pabrik kelapa sawit akan berada di salah satu lahan yang diakuisisi tahun lalu: Menteng Kencana Mas. Penyelesaian pabrik baru diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 18-20 bulan dengan kapasitas produksi 60 ton per jam. Jika pabrik tersebut selesai, SSMS akan memiliki tujuh pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas produksi 435 ton per jam.
WIKA - Rencana pembangunan Velodrome
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berencana membangun area balap sepeda (Velodrome) senilai US$ 40 Juta di Rawamangun (Jakarta Timur) sebagai salah satu fasilitas Asian Games 2018. Desain konstruksi berasal dari pakar konstruksi velodrome dari Inggris, ES Global, dimana velodrome Rawamangun akan menjadi velodrome kelas dunia dan termodern di kawasan Asean. Untuk membangun velodrome ES Global menunjuk PT Wijaya Karya (WIKA).
WTON - Kontrak baru 4M 2016
PT Wijaya Karya Beton (WTON) membukukan kontrak baru senilai Rp 1.3 Triliun pada 4M 2016, 30.2% dari target perolehan kontrak tahun ini senilai Rp 4.3 Triliun. Sebagian besar perolehan kontrak baru 4M 2016 berasal dari proyek BUMN, kontrak dari induk perseroan sebesar 13%, proyek pemerintah 9%, sedangkan kontrak dari swasta masih sedikit. Selain itu WTON juga berencana meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun satu pabrik baru di Jawa Barat untuk mendukung proyek MRT. WTON menganggarkan dana Rp 425 Miliar untuk ekspansi tahun ini termasuk pembangunan pabrik baru. Dana tersebut berasal dari kas internal.