Daily News 27/05

May 27, 2016 No. 1253
BBTN - Target KPR

PT Bank Tabungan Negara (BBTN) menambah target realisasi akhir tahun untuk realisasi akhir tahun untuk penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR). Revisi target ini diumumkan merupakan perubahan Rencana Bisnis Bank (RBB) semster II. Sebelumnya, BBTN menargetkan realisasi KPR tahun sebesar 570,000 unit. Namun karena melihat potensi pasar maka BBTN ini menaikan target menjadi 620,000 unit. Untuk mengejar target tersebut BBTN melakukan beberapa kerjasama dengan menandatangani perjanjian penyaluran KPR seperti PT Taspen dan Kementerian Pariwisata.
BUKK - Revisi target kontrak baru
PT Bukaka Teknik Utama (BUKK) berencana merevisi target kontrak baru tahun ini menjadi Rp 1 Triliun dari semula perseroan menargetkan Rp 500 Miliar. BUKK akan merevisi target kontrak baru pada pertengahan tahun ini dikarenakan hingga Maret 2016, BUKK telah memenuhi target kontrak baru sebesar Rp 500 Miliar. Selain proyek transmisi listrik dan fasilitas bandara, BUKK juga membuat pabrik komponen untuk kebutuhan maskapai penerbangan asal Amerika Serikat. BUKK menargetkan pembangunan tahap I selesai pada bulan Juni 2016. BUKK juga sedang berencana masuk bisnis pertambangan dengan mengambilalih tambang feronikel di Sulawesi.
KREN - Fokus layanan e-cash
PT Kresna Graha Investama (KREN) menargetkan tahun ini memiliki 5 juta user layanan pembayaran digital (e-cash) yang dioperasikan anak usahanya, PT Digital Artha Media (DAM). Hal ini merupakan bagian dari rencana bisnis perseroan di bidang e-commerce. KREN melihat potensi yang besar pada bisnis e-cash seiring terus meningkatnya pengembangan bisnis digital dengan menjalin kerja sama strategis atau mengakuisisi perusahaan start up yang potensial. Layanan e-cash perseroan sudah bekerjasama dengan mitra seperti: Grab, Tokopedia, BSD City, Line Pay dan saat ini DAM memiliki lebih dari 2 juta user. Tahun depan KREN menargetkan user e-cash mencapai 20 juta.
LPPF - Belanja modal
PT Matahari Department Store (LPPF) menganggarkan belanja modal pada tahun ini sebesar Rp 450 Miliar yang berasal dari kas internal. Belanja modal akan digunakan untuk membuka enam hingga delapan gerai baru. Nilai belanja modal tidak jauh berbeda dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 500 Miliar. Dengan dana belanja modal Rp 500 Miliar pada tahun lalu, LPPF membuka 11 gerai baru sehingga jumlah gerai LPPF di akhir 2015 lalu mendapai 142 gerai. Setiap gerai memiliki nilai investasi antara Rp 30 Miliar hingga Rp 40 Miliar.
TOBA - Rencana ekspansi
PT Toba Bara Sejahtra (TOBA) sedang membangun pembangkit listrik berkapasitas maksimal 200 megawatt dengan investasi mencapai US$ 200 Juta hingga US$ 260 Juta. Ekspansi pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) akan dimulai pada tahun ini. Rencananya, TOBA akan membangun proyek PLTU sendiri bukan di mulut tambang ataupun membentuk usaha patungan. Penjualan listrik akan dijual kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pembangunan pembangkit listrik diperkirakan membutuhkan waktu 30-36 bulan. Bisnis pembangkit listrik diperkirakan memberikan kontribusi terhahdap pendapatan perseroan dalam tiga tahun mendatang.