Daily News 01/06

June 01, 2016 No. 1256
IPO - PT Duta Intidaya

PT Duta Intidaya (DI) berencana menjual 478.04 juta lembar saham baru (23% saham) melalui proses IPO. DI merupakan pemilik gerai kecantikan dan kesehatan Watsons. Dengan kisaran harga IPO pada Rp 110 hingga Rp 190 per lembar saham maka target perolehan dana mencapai Rp 52.8 Miliar hingga Rp 90.8 Miliar. Sekitar 35% dana IPO akan digunakan untuk melunasi utang kepada bank HSBC senilai Rp 29 Miliar dan sisanya untuk modal kerja dan mendukung rencana ekspansi. Tahun ini perseroan berencana membangun 15-20 gerai baru di Indonesia khususnya di luar Jawa. Pada akhir 2016 lalu DI tercatat memiliki 46 gerai Watsons. Masa penawaran awal berlangsung pada 31 Mei hingga 6 Juni 2016. Masa penawaran umum pada 17 Juni hingga 21 Juni 2016 dan listing pada 28 Juni 2016. Perseraoan menunjuk PT Trimegah Securities (TRIM) sebagai penjamin emisi efek.
AALI - Rencana rights issue
PT Astra Agro Lestari (AALI) berencana menerbitkan 349.94 juta lembar saham baru melalui proses rights issue dengan rasio 9:2. Dengan harga penawaran Rp 11,425 per lembar maka target perolehan dana mencapai Rp 3.99 Triliun. Dana hasil rights issue akan dialokasikan untuk pembayaran utang. PT Astra International (ASII) akan bertindak sebagai standby buyer atas rencana rights issue AALI.
MPMX - Belanja modal
PT Mitra Pinashika Mustika (MPMX) mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp 700 Miliar. Dana belanja modal sebesar Rp 350 Miliar akan dialokasikan untuk pengadaan mobil rental baru. Selain itu, MPMX juga akan menggunakan dana belanja modal untuk pembangunan pabrik di Cilegon (Jawa Barat) dan sekitar Rp 100 Miliar untuk pembangunan gudang di Jawa Timur, termasuk penambahan dan perluasaan show room motor. MPMX menargetkan pendapatan tahun ini sekitar Rp 17.4 Triliun hingga Rp 18.2 Triliun, tumbuh 5%-10% dari realisasi pendapatan tahun lalu sebesar Rp 16.6 Triliun.
NRCA - Bisnis investasi infrastruktur jalan tol
PT Nusa Raya Cipta (NRCA) berencana menambah bidang baru dalam portofolio binisnya dengan memasuki bisnis investasi infrastruktur jalan tol. Penambahan bidang usaha investasi terkait penambahan tender jalan tol yang diakukan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT). NRCA akan fokus menggarap proyek jalan tol di Pulau Jawa karena masih menguntungkan dibandingkan proyek sejenis di luar Jawa seperti proyek jalan tol Sumatera. NRCA juga tidak tertarik mengakuisisi pengelolaan jalan tol dari pihak ketiga.
PPRO - Rencana emisi obligasi
PT PP Properti (PPRO) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 600 Miliar yang terdiri dari dua seri. Obligasi Seri A bertenor 3 tahun dan Seri B bertenor 5 tahun. Pefindo memberi peringkat idA- terhadap rencana emisi obligasi PPRO. Masa penawaran awal berlangsung pada 1-10 Juni dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif OJK pada 21 Juni. Apabila berjalan sesuai rencana obligasi PPRO akan dicatatkan di bursa pada 29 Juni 2016. Sekitar 70% dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk investasi pengembangan bidang usaha properti, 15% untuk modal kerja, dan 15% untuk pembayaran sebagian utang.