Daily News 02/06
June 02, 2016 No. 1257
Makroekonomi - S&P pertahankan peringkat Indonesia
S&P Global Rating mempertahankan peringkat utang jangka panjang Indonesia pada level BB+. S&P merupakan lembaga pemeringkat internasional yang belum memberi peringkat "investment grade" untuk Indonesia. Fitch memberi peringkat "investment grade" sejak tahun 2011 dan Moody's pada tahun 2012. Menurut analis S&P, walaupun kerangka fiskal Indonesia menunjukkan perbaikan dari sisi kualitas belanja negara serta dampak yang lebih terukur, namun kinerja dianggap belum meningkat dari sisi siklus dan struktur. Pendapatan per kapita Indonesia dinilai masih rendah sekitar US$ 3,600 tahun ini, mencerminkan kebijakan ekonomi yang telah ada belum dapat menciptakan kesejahteraan. S&P memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5% tahun ini, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi 2016 hingga 2019 sebesar 5.5%.
ARTI - NorthCliff tambah kepemilikan
Perusahaan private equity Singapura, NorthCliff Capital Pte. Ltd., berencana menambah kepemilikan hingga 30% saham di PT Rabu Prabu Energi (ARTI) melalui rights issue tahun ini. NorthCliff melalui beberapa perusahaan private equity memiliki sekitar 7% saham ARTI. NorthCliff akan menginvestasikan secara bertahap dalam jangka waktu dua tahun kedepan untuk membiayai proyek properti milik ARTI. Sebelumnya NorthCliff memiliki afiliasi dengan perusahaan lokal, PT Simasindo Intitama, menginvestasikan dana US$ 200 Juta untuk membiayai proyek ARTI di bidang migas serta proyek properti ARTI.
LTLS - Rencana ekspansi
PT Lautan Luas (LTLS) berencana meningkatkan kapasitas produksi krimer dari semula 21,600 ton per tahun menjadi 60,000 ton per tahun. Alokasi biaya peningkatan kapasitas produksi krimer mencapai Rp 200 Miliar hingga Rp 300 Miliar. LTLS menjalankan bisnis krimer melalui anak usaha, PT Lautan Natural Krimerindo di Mojokerto (Jawa Timur). Selain krimer, LTLS berencana meningkatkan utilisasi asam sulfat menjadi 85%-90% dari saat ini sebesar 80%. Rencana peningkatan kapasitas produksi sejalan dengan rencana perluasan pasar ekspor. Saat ini, kontribusi penjualan ekspor sebesar 20% dan penjualan domestik masih mendominasi hingga 80%.
SSIA - Pendanaan eksternal
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) berencana melakukan ekspansi tahun ini.Untuk mendukung rencana ekspansi, SSIA menargetkan pendanaan dengan total Rp 1.4 Triliun. SSIA menjajaki dua skema pendanaan untuk mendanai belanja modal: penerbitan obligasi sekitar Rp 600 Miliar hingga Rp 800 Miliar dan bilateral fund senilai Rp 500 Miliar hingga Rp 600 MIliar. SSIA berencana merilis obligasi pada September 2016. Sementara bilateral fund juga sama dengan obligasi dalam mata uang Rupiah. SSIA tengah melakukan negosiasi dengan instistusi finansial asing terkait bilateral fund. SSIA menargetkan pendanaan Rp 2 Triliun tahun ini. Sebelumnya SSIA telah meraih pinjaman dari Eximbank senilai Rp 500 Miliar.