Daily News 12/10

October 12, 2016 No. 1344
JSMR - Rencana refinancing

PT Jasa Marga (JSMR) berencana menghimpun dana senilai Rp 16 Triliun yang dialokasikan untuk refinancing. Sumber dana akan berasal dari beberapa skema seperti right issue, pinjaman, atau emisi obligasi. JSMR berencana menerbitkan PUB obligasi pada 1Q 2017 dalam rangka refinancing. JSMR mengalokasikan belanja modal tahun depan sebesar Rp 28 Triliun dimana Rp 8 Triliun akan dialokasikan untuk pembayaran utang obligasi sebesar Rp 8 Triliun.
RALS - Penjualan 9M 2016
PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) membukukan kenaikan penjualan sebesar 6%Yoy menjadi Rp 6.43 Triliun pada 9M 2016 Vs Rp 6.06 Triliun pada 9M 2015. Pencapaian kinerja penjualan tersebut mencapai 77.5% dari target penjualan tahun ini senilai Rp 8.3 Triliun. Kinerja RALS tahun ini didukung oleh konversi 10 supermarket menjadi SPAR. Bulan ini RALS berencana membuka toko SPAR di Parung, Samarinda, Garut, Makassar, dan Pontianak.
SILO - Right issue
PT Siloam International Hospitals (SILO) berencana menjual 144.5 juta lembar saham baru (12.5% saham) dengan menerbitkan HMETD (rights issue) dengan rasio 8:1. Dengan harga pelaksanaan Rp 9,000 per lembar saham maka perolehan dana mencapai Rp 1.3 Triliun. Dana hasil right issue akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi dan pembayaran utang. Manajemen menargetkan proses right issue selesai pada Desember 2016.
SMGR - Pembatalan izin
Mahkamah Agung (MA) memenangkan gugatan warga dengan membatalkan izin pembangunan pabrik semen milik PT Semen Indonesia (SMGR) di Rembang (Jawa Tengah). Izin pabrik semen tersebut sebelumnya di keluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2012. Meski putusan sidang PK sudah dirilis oleh MA, perseroan belum mau menyatakan sikap sebelum menerima pemberitahuan resmi dari MA. Jika pemberitahuan resmi sudah diterima perseroan akan taat pada putusan pengadilan yang mengikat, dan semua tindakan akan mengacu pada ketentuan yang berlaku.
SUGI - Pemberhentian Direksi
Dewan Komisaris PT Sugih Energy (SUGI) dikabarkan memberhentikan seluruh jajaran Direksi karena tidak memiliki visi yang sama. Beberapa masalah internal menjadi penyebab perbedaan visi antara Direksi dan Komisaris. SUGI diketahui memiliki kesulitan likuiditas sehingga terjadi perbedaan strategi pembiayaan kedepan. Melalui anak perusahaan, Eastwin Global Investment, SUGI tercatat memiliki 34% saham Blok Lemang. Sebesar 31% saham dimiliki oleh Ramba Energi Ltd. melalui PT Hexindo Gemilang Jaya yang bertindak sebagai kontraktor pada blok tersebut dan 35% sisanya dimililiki Kohlberg Kravis Robert & Co (KKR). Karena kondisi keuangan yang memburuk, KKR menawarkan pinjaman dengan jumlah dan bunga tertentu. Namun demikian, menurut Direksi, salah satu klausul pinjaman berpotensi merugikan SUGI karena 50% saham SUGI berpotensi diambil alih KKR jika dikemudian hari SUGI dinyatakan default karena tidak mampu memperoleh dana operasional (cash call) yang wajib dibayar ke Hexindo sebagai operator. Dalam industri migas, cash call biasanya berasal dari pemegang saham. SUGI wajib menyediakan cash call senilai US$ 20 Juta pada Maret 2017, namun manajemen belum melihat adanya jaminan SUGI akan memperoleh dana tersebut sehingga potensi default sangat besar.
TOTL - Kontrak baru
PT Total Bangun Persada (TOTL) mendapat kontrak baru pembangunan gedung perkantoran senilai Rp 168 Miliar. Hingga kini TOTL telah mendapatkan kontrak baru senilai Rp 2.3 Triliun atau sekitar 76.6% dari target tahun ini sebesar Rp 3 Triliun. Manajemen optimis dapat mengejar kekurangan kontrak baru sekitar Rp 702 Miliar. Perseroan juga akan segera menandatangani kontrak proyek pembangunan apartemen senilai Rp 190 Miliar. Untuk memenuhi target tersebut perseroan membidik proyek perkantoran dan apartemen pada 2H 2016 yang diyakini dapat mencatatkan perolehan kontrak sebesar Rp 900 Miliar.