Daily News 27/10

October 27, 2016 No. 1355
Makroekonomi - APBN 2017

DPR memberikan persetujuan APBN 2017 yang diajukan Pemerintah dalam rapat Paripurna kemarin. Beberapa asumsi makroekonomi yang digunakan adalah pertumbuhan ekonomi (GDP growth) sebesar 5.1%, inflasi 4%, kurs tukar Rp 13,300 per US$, tingkat bunga SPN 3 bulan sebesar 5.3%, harga minyak Indonesian Crude Price (ICP) US$ 45/barrel, lifting minyak 815 Bpd, serta lifting gas 1,150 Mboepd. Lebih lanjut, Pasal 19 Rancangan Undang-Undang APBN 2017 yang telah disahkan DPR menyebutkan kegiatan yang belum terselesaikan hingga Tahun Anggaran 2016 berakhir sebagai akibat dilakukannya penghematan anggaran dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2017. Dengan demikian beberapa proyek yang tertunda tahun ini dapat segera dilanjutkan.
ADRO - Rencana EGAT akuisisi 12% Adaro Indonesia
Electricity Generating Authority of Thailand (EGAT) akan membeli 12% saham PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy (ADRO), dengan nilai transaksi diperkirakan mencapai US$ 325 Juta. Rencana investasi dari perusahaan listrik milik Pemerintah Thailand tersebut telah mendapatkan izin dari Pemerintah Thailand pada 25 Oktober lalu. EGAT akan melakukan akuisisi melalui anak usahanya, EGAT International Co. Salah satu tujuan akuisisi adalah bagian strategi jangka panjang untuk mengamankan pasokan energi Thailand. EGAT akan melakukan pembayaran dalam dua tahap. Tahap I pembayaran sebesar US$ 164 Juta dilakukan tahun ini dan sisanya akan dilunasi dalam periode tahun 2022-2027. Dari transaksi ini, ADRO akan menggunakan dana tersebut untuk ekspansi pembangkit listrik.
BBCA - Kinerja 9M 2016
PT Bank Central Asia (BBCA) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2016 sebesar 13.2%Yoy menjadi Rp 15.13 Triliun Vs Rp 13.37 Triliun pada periode yang sama tahun lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih 14%Yoy menjadi Rp 29.95 Triliun pada 9M 2016. Posisi CAR tercatat sebesar 21.5% pada 9M 2016 (19.2% pada 9M 2015) dengan NPL Gross tercatat sebesar 1.46% (0.73% pada 9M 2015), ROE 20.87% (22.22% pada 9M 2015), dan LDR 77.25% (78.10% pada 9M 2015).
BMRI - Kinerja 9M 2016
PT Bank Mandiri (BMRI) membukukan penurunan laba bersih 9M 2016 sebesar 17.6%Yoy menjadi Rp 12.01 Triliun Vs Rp 14.58 Triliun pada periode yang sama tahun lalu walaupun membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 19.1%Yoy menjadi Rp 38.65 Triliun pada 9M 2016. Laba operasi turun 15.5%Yoy menjadi Rp 15.47 Triliun pada 9M 2016. Posisi CAR tercatat sebesar 22.63% pada 9M 2016 (17.81% pada 9M 2015) dengan NPL Gross tercatat sebesar 3.69% (2.41% pada 9M 2015), ROE 13.76% (22.49% pada 9M 2015), dan LDR 89.90% (84.27% pada 9M 2015).
MDLN - Penjualan lahan
PT Modernland Realty (MDLN) membukukan penjualan kepada IKEA (perusahaan ritel Swedia) atas lahan seluas 3.7 Ha di proyek Jakarta Garden City (JGC) di Cakung (Jakarta Timur). Transaksi tersebut senilai Rp 962 Miliar yang dibukukan pada bulan September lalu. Nilai tersebut setara 31% terhadap total marketing sales MDLN pada 9M 2016.
WSKT - Proyek tol trans Jawa
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) menyatakan PT Waskita Karya (WSKT) akan mendapatkan tambahan pendanaan senilai total Rp 15 triliun untuk mengerjakan proyek lanjutan tol trans Jawa yang diperkirakan membutuhkan dana mencapai Rp 70 Triliun. Dana tambahan tersebut akan berasal dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan Dana Pensiun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menteri PPN menyatakan kesepakatan pembiayaan (financial close) akan ditandatangani dalam waktu dekat sehingga proyek tersebut dapat segera dimulai.