Daily News 21/12

December 21, 2016 No. 1393
BMTR - Divestasi anak usaha

PT Global Mediacom (BMTR) menargetkan mampu meraih dana lebih dari US$ 100 Juta dari pelepasan 10% hingga 30% saham anak usahanya PT Sky Vision Network tahun depan. Perseroan berencana menggunakan dana hasil divestasi tersebut untuk ekspansi bisnis internet kabel MNC Playmedia. Saat ini layanan playmedia telah membangun satu juta home-pass dan akan terus berekspansi di enam kota besar Indonesia dan diaharapkan dalam dua tahun kedepan playmedia akan menambah dua juta home-pass.
BYAN - Penjualan saham
Salah satu pemegang saham PT Bayan Resources (BYAN), Korea Electric Power Corp (KEPCO), menjual 400 juta lembar saham dengan harga Rp 6,911 per lembar saham. Transaksi tersebut dilakukan pada 13-16 Desember lalu di pasar negosiasi dengan total nilai transaksi mencapai Rp 2.7 Triliun. Porsi saham KEPCO yang semula mencapai 20% pada akhir September lalu turun menjadi 266.6 juta lembar saham (8% saham). Manajemen BYAN mengungkapkan KEPCO hanya mengalokasikan portofolio atau menjual saham ke beberapa anak usaha bukan pelepasan saham. KEPCO membeli 20% saham pada tahun 2010 disertai akuisisi dan perjanjian mewajibkan BYAN memasok batubara kepada KEPCO.
LEAD - Rencana rights issue
PT Logindo Samudramakmur (LEAD) berencana menerbitkan saham baru melalui proses rights issue dengan target perolehan dana sekitar US$ 7 Juta hingga US$ 10 Juta tahun depan. Dana hasil rights issue akan dialokasikan untuk modal kerja. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB pada 11 Januari 2017.
KINO - Belanja modal
PT Kino Indonesia (KINO) menganggarkan belanja modal senilai Rp 80 Miliar tahun depan, turun dibandingkan alokasi belanja modal tahun ini senilai Rp 250 Miliar seiring masih rendahnya tingkat utilisasi mesin. Saat ini rata-rata utilisasi lini produksi KINO sekitar 60% sehingga tidak ada investasi untuk mesin dan fasilitas produksi. Sementara itu sebagaian investasi untuk keperluan operasional KINO telah dilakukan tahun ini. Pendanaan belanja modal akan berasal dari kas internal. KINO juga berencana menambah varian produk dan memperluas pasar ekspor.
KRAS - Belanja modal
PT Krakatau Steel (KRAS) mengalokasikan belanja modal tahun 2017 sebesar US$ 200 Juta, naik 11.1% dibandingkan perkiraan realisasi belanja modal tahun ini sebesar US$ 180 Juta. Mayoritas belanja modal akan dialokasikan untuk penyelesaian pabrik blast furnace dan pembangunan bertahap hot strip mill II. Perseroan menargetkan mampu menyelesasikan pembangunan blast furnace pada Maret 2017 dengan kapasitas produksi 1.2 juta ton per tahun. Untuk pabrik hot strip mill II, KRAS telah melakukan groundbreaking pada Agustus 2016 dan diharapkan selesai pada tahun 2019.
WSKT - Trans Jabar Tol
Anak perusahaan PT Waskita Karya (WSKT), PT Waskita Toll Road (WTR), meningkatkan kepemilikan saham PT Trans Jabar Tol (TJT) dengan membeli 8.22% saham dari Jasa Sarana dan 10.4% saham dari PT Bukaka Mega Investama. Dengan demikian WTR tercatat memiliki seluruh saham TJT, pengelola ruas jalan tol Ciawi-Sukabumi sepanjang 54 Km. PT Bukaka Mega Investama merupakan anak perusahaan PT Bukaka Teknik Utama (BUKK). Melalui WTR, WSKT memberikan pinjaman senilai Rp 65.62 Miliar kepada TJT untuk kebutuhan operasional TJT.