Daily News 02/02
February 02, 2017 No. 1422
DMAS - Marketing sales
PT Puradelta Lestari (DMAS) melampaui target marketing sales tahun lalu. DMAS menjual 53 Ha pada tahun 2016 dan meraih total marketing sales Rp 1.1 Triliun, didukung penjualan lahan seluas 38.3 Ha kepada Grup Astra. Namun nilai marketing sales tersebut turun dibandingkan tahun 2015 yang mencapai Rp 1.7 Triliun. DMAS menganggarkan belanja modal Rp 900 Miliar untuk ekspansi tahun ini dengan sumber berasal dari kas internal. DMAS akan menggunakan Rp 200 MIliar belanja modal untuk memperluas lahan. DMAS juga akan mengalokasikan dana belanja modal untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur.
ESSA - Belanja modal
PT Surya Eka Perkasa (ESSA) mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar US$ 500 Juta yang akan digunakan untuk membiyai pembangunan pabrik ammonia di Kabupaten Banggai (Sulawesi Tengah). Progres pembangunan pabrik ammonia telah mencapai 75% penyelesaian dan diharapkan selesai pada 4Q 2017. Pabrik tersebut ditargetkan memproduksi sebanyak 700,000 ton ton amoniak per tahun, sehingga diharapkan berkontribusi sekitar US$ 270 Juta terhadap pendapatan perseroan per tahun. Sumber belanja modal berasal dari kas internal sekitar US$ 300 Juta dan sisanya pinjaman sindikasi bank.
PANR & WEHA - Divestasi saham anak usaha
PT Panorama Sentrawisata (PANR), PT Duta Chandra Kencana dan PT Weha Transportasi Indonesia (WEHA) menandatangani perjanjian jual beli saham sebesar 40% saham PT Panorama Tours Indonesia kepada Japan Travel Bureau Pte. Ltd (JTB) pada tanggal 30 Januari. PANR berencana menjual 29.38% saham Panorama Tours sedangkan PT Duta Chandra Kencana berencana menjual sebesar 0.72% saham dan WEHA menjual 9.9% saham kepada JTB dengan total nilai transaksi mencapai sekitar Rp 493.1 Miliar. Setelah aksi ini, Grup Panorama masih memiliki 60% saham Panorama Tours sementara JTB memiliki total 40% saham. PANR berharap aksi korporasi ini dengan perusahaan jasa perjalanan wisata dari Jepang dapat memperkuat bisnis perjalanan wisata ke luar negeri (outbound).
TRAM - Restrukturisasi utang
PT Trada Maritime (TRAM) telah mencapai kesepakatan dengan International Finance Corporation (IFC) dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU), serta Bank Mandiri Singapura terkait restrukturisasi utang senilai US$ 44,9 Juta atau sekitar Rp 600 Miliar. Kesepakatan antara TRAM, IFC, dan BTMU terkait utang perseroan sebesar US$ 34, 98 Juta, yang akan direstrukturisasi melalui penjualan aset kapal FSO Lentara Bangsa, penerimaan hasil klaim asuransi Lentara Bangsa, dan Cash settlement. Finalisasi penyelesaian utang ini diharapkan selesai pada 1Q 2017. Sementara itu, kesepakatan antara TRAM dan Bank Mandiri Singapura terkait utang sebesar US$ 10 Juta. Penyelesaian utang termasuk perpanjangan fasilitas kredit, penjualan aset kapal MV Samudera Bangsa, dan cash settlement.
WTON - Kontrak baru
PT Wijaya Karya Beton (WTON) membukukan kontrak baru senilai Rp 355 Miliar bulan Januari lalu, sekitar 5% dari target perolehan tahun ini senilai Rp 6.3 Triliun. WTON membukukan kontrak baru senilai Rp 6.1 Triliun tahun lalu. Beberapa kontrak yang baru dibukukan antara lain proyek kereta api Medan senilai Rp 95 Miliar, ruas tol Medan-Binjai senilai Rp 8.5 Miliar, ruas tol Surabaya-Gempol Rp 106 Miliar.