Daily News 13/02
February 13, 2017 No. 1429
ADHI - Proyek LRT
PT Adhi Karya (ADHI) menandatangani kontrak pembangunan prasarana light rail transit (LRT) tahap I senilai Rp 23.3 Triliun pada 10 Februari 2017. Kontrak tersebut menyebutkan target pengoperasian LRT sepanjang 43.3 Km pada 31 Mei 2019. Kontrak kerja dengan Pemerintah mencakup pembangunan prasarana LRT Jabodetabek tahap I yang meliputi tiga lintasan pelayanan yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Bekasi Timur, dan Cawang-Kuningan-Dukuh Atas. Sedangkan pembangunan prasarana tahap II masih belum diputuskan oleh Pemerintah. Skema pendanaan proyek akan diputuskan selambat-lambatnya 30 hari sejak kontrak.
INDF - Rencana emisi obligasi
PT Indofood Sukses Makmur (INDF) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2 Triliun tahun ini. Perseroan dikabarkan telah menunjuk beberapa perusahaan sekuritas sebagai penjamin emisi. INDF belum bersedia merinci lebih detail target waktu pelakasanaan emisi obligasi serta alokasi dana. Pada tahun 2014 INDF menerbitkan obligasi senilai Rp 2 Triliun yang digunakan untuk melunasi utang pokok obligasi V tahun 2009 senilai Rp 1.61 Triliun yang jatuh tempo pada 18 Juni 2014 dan sisanya untuk membayar utang bank jangka pendek.
SMGR - Pabrik Rembang
PT Semen Indonesia (SMGR) menargetkan pabrik semen di Rembang (Jawa Tengah) dapat beroperasi pada Maret 2017 seiring revisi surat izin lingkungan yang telah mendapat persetujuan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah pada 2 Februari lalu. Sebelumnya, setelah pencabutan izin lingkungan oleh Mahkamah Agung (MA) dan putusan Gubernur Jawa Tengah SK Gubernur 660.1/30 Tahun 2016, SMGR menghentikan kegiatan pembangunan pabrik di Rembang pada 18 Januari lalu. Saat ini dokumen adendum amdal dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan diteruskan ke Gubernur Jawa Timur untuk meminta penerbitan SK izin amdal. Pabrik Rembang dengan investasi Rp 4.97 Triliun berkapasitas tiga juta ton telah mencapai penyelesaian 98.75%.
SSIA - Rencana divestasi anak perusahaan
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) melalui anak perusahaan PT Karsa Sedaya Sejahtera (KSS), berencana menjual 45.62% saham PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) senilai Rp 2.51 Triliun kepada PT Astratel Nusantara (Astratel). Dana hasil penjualan akan dialokasikan untuk mendukung rencana investasi baru. Karena nilai transaksi tersebut tergolong material maka transaksi tersebut menunggu persetujuan RUPSLB.
WTON - Kontrak baru
PT Wijaya Karya Beton (WTON) meraih kontrak baru Rp 355 Miliar selama Januari 2017 atau setara dengan 5.63% terhadap total target kontrak baru tahun ini senilai Rp 6.3 Triliun. Kontribusi kontrak baru terbesar berasal dari proyek tol Surabaya-Gempol senilai Rp 106 Miliar. WTON akan mulai memproduksi beton pracetak untuk kebutuhan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung pada 2H 2017 dikarenakan proyek tersebut masih dalam tahap persiapan. Sementara itu, WTON sedang membangun pabrik di Subang (Jawa Barat) seluas 30 Ha untuk mendukung permintaan beton pracetak di Jabodetabek dan sekitarnya .