Daily News 27/02

February 27, 2017 No. 1438
ACST - Kinerja FY 2016

PT Acset Indonusa (ACST) membukukan kenaikan laba bersih FY 2016 sebesar 63%Yoy menjadi Rp 68.33 Miliar Vs Rp 41.92 Miliar pada FY 2015. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 32%Yoy menjadi Rp 1.79 Triliun. Tahun ini, ACST menargetkan kontrak baru senilai Rp 4.5 Triliun atau sekitar Rp 700 Miliar lebih tinggi dibandingkan target kontrak baru sepanjang tahun 2016 lalu. Untuk mencapai target kontrak baru, ACST akan mengembangkan spesialisasi di bidang konstruksi dan fokus membidik proyek infrastruktur. ACST juga akan lebih banyak bekerja sama dengan mitra bisnis dan joint venture dalam mengincar proyek baru.
ASII - Belanja modal
PT Astra International (ASII) menganggarkan belanja modal senilai Rp 20 Triliun tahun ini, sama dengan anggaran tahun 2016. Dana belanja modal termasuk alokasi untuk anak usaha yang tidak terkonsolidasi senilai Rp 5 Triliun. ASII menganggarkan belanja modal untuk anak usaha terkonsolidasi senilai Rp 15 Triliun, sekitar Rp 2.2 Triliun untuk PT Astra Agro Lestari (AALI), sekitar Rp 5-6 Triliun untuk PT United Tractors (UNTR), dan sekitar Rp 1.5-2 Triliun untuk pengembangan outlet Astra. ASII juga menganggarkan dana Rp 6 Triliun untuk pengembangan bisnis properti dan infrastruktur dengan mengakuisisi 40% saham PT Bhaskara Utama Sedaya dari PT Interra Indo Resources. Dana belanja modal akan bersumber dari kas internal.
DILD - Marketing sales
PT Intiland Development (DILD) menargetkan dapat membukukan marketing sales senilai Rp 800-900 Miliar tahun ini, didukung oleh peluncuran proyek mixed use di Kebon Melati (Jakarta Barat) dan Darmo Harapan (Surabaya Barat). Kedua proyek tersebut rencananya diluncurkan tahun lalu namun manajemen memutuskan menunda peluncuran hingga pertengahan tahun ini karena menunggu momentum pemulihan ekonomi. Realisasi marketing sales DILD tahun lalu tercatat senilai Rp 1.63 Triliun, 13%Yoy lebih rendah dari realisasi tahun 2015, hanya mencapai 64% dari target Rp 2.56 Triliun pada 2016. DILD menargetkan penjualan proyek Kebon Melati minimal mencapai Rp 520 Miliar dan Rp 227 Miliar dari Darmo Harapan. DILD mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp 1.8-2 Triliun tahun ini. Kedua proyek yang akan diluncurkan tahun ini belum akan menyerap banyak belanja modal karena masih dalam tahap awal pembangunan.
JSMR & WSKT - Tol Sukabumi-Padalarang
Pemerintah membatalkan proses lelang proyek jalan tol ruas Sukabumi-Ciranjang-Padalarang sepanjang 60 KM di Jawa Barat karena menugaskan PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Waskita Toll Road (WTR), anak perusahaan PT Waskita Karya (WSKT), untuk mengerjakan ruas tersebut. Langkah tersebut diambil untuk mempercepat proses kontruksi. WTR akan mengerjakan ruas tol sepanjang 30 KM dari arah Sukabumi ke Ciranjang sedangkan JSMR mengerjakan 30 KM dari Ciranjang hingga Padalarang. WTR merupakan pengelola ruas jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi. Sementara itu untuk ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, WTR masih fokus pada tahap I seksi Bogor-Cigombong sepanjang 15.1 KM. proses kontstruksi telah mencapai 40% seiring proses pembebasan lahan telah mencapai 99%. Operasi seksi I ruas tol tersebut diperkirakan awal tahun 2018.
TBLA - Rencana emisi obligasi global
PT Tunas Baru Lampung (TBLA) berencana menerbitkan obligasi global senilai US$ 200 Juta dengan tenor 5 tahun. Untuk mewujudkan langkah tersebut TBLA akan membentuk anak perusahaan di Singapura yang akan menerbitkan global bond tersebut. Kedua rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB bulan April mendatang. Obligasi tersebut selanjutnya akan dicatatkan di bursa Singapura.
UNTR - Target pendapatan
PT United Tractors (UNTR) menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh sekitar 10%-15% dibandingkan realisasi tahun lalu. Perseroan menargetkan pendapatan dari tiga lini bisnisnya membukukan kinerja lebih baik tahun ini. Lini bisnis penjualan alat berat akan tetap menjadi salah satu pendorong utama pendapatan perseroan. Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan alat berat sebanyak 2,700 unit, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sekitar 2,100 unit. Sementara itu UNTR menargetkan tambang batubara yang baru saja diakusisi akan memulai produksinya pada bulan juni ini dengan target 1.2 juta hingga 1.5 juta ton batubara berjenis cooking coal. Selain itu, perseroan juga mengharapakan proses financial closing proyek Tanjung Jati berkapasitas 2x1,000 MW tuntas tahun ini.