Daily News 18/04

April 18, 2017 No. 1472
IPO - PT Cahayasakti Investindo Sukses

PT Cahayasakti Investindo Sukses, anak usaha Olympic Group yang bergerak di bidang konstruksi dan properti berencana menggelar IPO dengan menjual maksimal 207 juta saham (15.84% saham). Dengan harga penawaran IPO berkisar Rp 650 per saham hingga Rp 960 per saham maka target perolehan dana berkisar Rp 134.5 Miliar hingga Rp 198.72 Miliar. Sekitar 78% dana IPO dialokasikan untuk modal kerja, 10% untuk membayar utang jangka pendek dan 12% untuk belanja modal. Sebagian besar dana akan digunakan untuk membangun infrastruktur di proyek Olympic City Fase I di Bogor serta pembelian alat-alat berat. Masa penawaran awal dijadwalkan pada 17-26 April. Sedangkan masa penawaran umum ditargetkan 3-5 Mei dan pencatatan di BEI pada 10 Mei. Perseroan menunjuk Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin pelaksana efek.
BBTN - Kinerja 3M 2017
PT Bank Tabungan Negara (BBTN) membukukan kenaikan laba bersih 3M 2017 sebesar 21%Yoy menjadi Rp 594 Miliar Vs Rp 491 Miliar pada 3M 2016 lalu. Pendapatan bunga bersih tercatat naik 14%Yoy menjadi Rp 2.03 Triliun dengan laba operasi naik sebesar 14%Yoy menjadi Rp 784 Miliar. Rasio Car tercatat sebesar 18.9% pada 3M 2017 (16.5% pada 3M 2016), dengan NPL Gross 3.34% ( 3.59% pada 3M 2016), ROE 14.6% (15.89% pada 3M 2016), dan LDR 107.79% ( 108.98% pada 3M 2016).
BNLI - Kinerja 3M 2017
PT Bank Permata (BNLI) membukukan laba bersih 3M 2017 sebesar Rp 452 Miliar Vs rugi bersih Rp 376 Miliar pada 3M 2016 lalu. Pendapatan bunga bersih BNLI turun 16%Yoy menjadi Rp 1.29 Triliun namun laba operasi naik 206%Yoy menjadi Rp 560.73 Miliar. Rasio Car tercatat sebesar 16.99% pada 3M 2017 ( 15.10% pada 3M 2016), dengan NPL Gross 6.41% (3.48% pada 3M 2016) ROE 12.89% (-10.03% pada 3M 2016), dan LDR 74.58% ( 89.71% pada 3M 2016)
PPRO - Marketing sales
PT PP Properti (PPRO) membukukan marketing sales sebesar Rp 600 Miliar pada 1Q 2017, sekitar 17% dari target perolehan tahun ini sekitar Rp 3.5 Triliun. Tahun lalu PPRO membukukan marketing sales senilai Rp 2.4 Triliun. Kinerja PPRO pada 1Q 2017 tidak didukung oleh peluncuran proyek baru karena permintaan pasar yang dinilai masih rendah. PPRO berencana meluncurkan beberapa proyek baru antara lain proyek kerjasama dengan PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) di Cikarang (Jawa Barat), menara pertama Grand Shamaya (Surabaya), menara pertama Apartemen Wiyung (Surabaya), menara pertama Tlogo Mas (Malang), dan menara kedua D Alton (Semarang).
TMAS - Belanja modal
PT Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar US$ 10 Juta. Dana belanja modal akan digunakan untuk pembelian dua kapal berkapasitas 2,500 TEUs atau lebih. Saat ini, perseroan memiliki 34 armada dengan kapasitas hingga 25,785 TEUs, sehingga dengan penambahan kapal diperkirakan kapasitas bertambah menjadi 30,783 TEUs. Sumber dana belanja modal dari kas internal 30% dan pinjaman perbankan 70%.