Daily News 25/04
April 25, 2017 No. 1475
CPIN & MDRN - Akuisisi jaringan bisnis 7-Eleven
PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) melalui anak usahanya PT Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI) akan mengakuisisi bisnis convenience store 7-Eleven dari PT Modern Sevel Indonesia (MSI), anak usaha PT modern International (MDRN). MSI dan CPRI telah menandatangani Business Acquisition Agreement pada 19 April lalu dengan nilai akuisisi mencapai Rp 1 Triliun. Manajemen CPIN mengungkapkan dana akuisisi akan berasal dari kas internal perusahaan. Akuisisi ini rencananya akan selesai sebelum tanggal 30 Juni 2017, jika semua syarat sudah terpenuhi, di antaranya persetujuan RUPS dan Dewan Komisaris, serta OJK. Pada September 2016, MSI tercatat mengelola 175 gerai 7-Eleven di Indonesia yang sebagian besar ada di Jakarta. Jumlah ini menurun jauh dari 2014 saat perseroan memiliki 190 gerai.
JAWA - Pendanaan eksternal
PT Jaya Agra Wattie (JAWA) tengah menjajaki pendanaan eksternal, seperti obligasi dan pinjaman bank, senilai total Rp 200 Miliar tahun ini. Pinjaman tersebut akan digunakan perseroan untuk pemeliharaan tanaman sawit untuk menghindari penurunan produktivitas tanaman sawit ketika peralihan musim, seperti tahun lalu terjadi penurunan produktivitas akibat cuaca El Nino dari 658,309 ton menjadi 593,138 ton. Selain itu perseroan juga akan mengoptimalkan bisnis tanaman kopi dan teh yang masing-masing menempati 500 Ha lahan dengan kontribusi 1% terhadap pendapatan konsolidasi perseroan.
PALM - Buyback saham
PT Provident Agro (PALM) akan membeli kembali (buyback) saham di pasar reguler maksimal 278.8 juta lembar saham (3.92% saham) dengan alokasi dana maksimal Rp 115.98 Miliar. Buyback saham akan dilakukan secara bertahap selama enam bulan mulai dari 25 April 2017 hingga 24 Oktober 2017. Sebelumnya, RUPSLB PALM pada 16 Januari 2017 telah menyetujui pengurangan modal dasar melalui penurunan nominal saham dari semula Rp 100 per saham menjadi Rp 15 per saham dan pemegang saham memperoleh pembayaran tunai senilai Rp 605.16 Miliar yang telah dibayarkan pada 3 April 2017.
PGAS - Kinerja 1Q 2017
PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) membukukan penurunan laba bersih 1Q 2017 sebesar 3.8%Yoy menjadi US$ 96.83 Juta Vs US$ 100.65 Juta pada 1Q 2016 lalu kendati membukukan kenaikan pendapatan sebesar 3.6% menjadi US$ 746.04 Juta. Laba operasi PGAS turun 1.3%Yoy menjadi US$ 155.72 Juta pada 1Q 2017.
PTRO - Target pendapatan
PT Petrosea (PTRO) menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 10% tahun ini, dibandingkan perolehan tahun lalu mencapai US$ 209.37 Juta. Peningkatan pendapatan didukung atas ekspektasi membaiknya bisnis kontraktor pertambangan batubara tahun ini, seiring dengan penguatan harga jual. Perseroan melihat peluang kenaikan harga jual batu bara. Jika harga jual batubara berada pada level US$ 70-80 per ton masih bertahan, perseroan menyakini permintaan jasa kontraktor pertambangan akan meningkat dan hal ini diharapkan berdampak positif bagi perseroan.
TOWR - Non-preemptive rights
PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) akan menjual saham melalui skema private placement atau non-preemptive rights. Total saham yang akan dijual melalui skema ini adalah 14.93% saham dari 10 pemegang saham. Kesepuluh pihak tersebut saat ini tercatat memiliki 19.22% saham TOWR. Manajemen TOWR mengungkapkan jumlah akhir saham-saham private placement akan mempertimbangkan hasil bookbuilding yang akan dimulai pada tanggal 21 April 2017 pada kisaran harga Rp 4,000 hingga Rp 4,500 per lembar saham sehingga nilai transaksi dari rencana private placement diperkirakan berkisar antara Rp 6 Triliun hingga Rp 6.8 Triliun.