Daily News 08/05
May 08, 2017 No. 1483
AKRA - Rencana emisi obligasi
PT AKR Corporindo (AKRA) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 2 Triliun dimana untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi senilai Rp 1 Triliun yang terdiri dari dua Seri. Obligasi Seri A bertenor 5 tahun dan Seri B bertenor 7 tahun. Pefindo memberi peringkat idAA- terhadap rencana emisi obligasi AKRA. Seluruh dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk modal kerja segmen distribusi dan perdagangan berupa pembelian bahan bakar minyak dan bahan kimia dasar. Masa penawaran awal berlangsung 8-22 Mei dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 2 Juni 2017. Jika berjalan sesuai rencana obligasi tersebut dicatatkan pada 14 Juni 2017.
CLEO - Tambah dua pabrik baru
PT Sariguna Primatirta (CLEO) berencana menambah dua pabrik baru tahun ini di Ungaran (Jawa Tengah) dan Kendari (Sulawesi Tenggara). Pembangunan satu pabrik membutuhkan investasi sebesar Rp 10 Miliar hingga Rp 20 Miliar. CLEO akan menggunakan sebagian dana hasil penawaran saham perdana (IPO) untuk membiayai pembangunan kedua pabrik serta membeli mesin baru. Satu pabrik dapat menghasilkan minimal 100 juta liter air per tahun. Seluruh pabrik CLEO ini berkapasitas produksi 1.6 miliar liter per tahun. Saat ini CLEO mengoperasikan 19 pabrik dengan 48 jaringan distribusi internal dan 50 jaringan distribusi ekternal.
KBLI - Belanja modal
PT KMI Wire and Cable (KBLI) mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar US$ 8.3 Juta, naik 107.5% dibandingkan belanja modal tahun 2016 sebesar US$ 4 Juta. Dana belanja modal akan dialokasikan untuk peremajaan sejumlah mesin pabrik, penambahan pabrik, dan pembeliaan mesin baru. Juni mendatang perseroan akan menambah pabrik baru dengan luas tanah sekitar 2,000 Ha yang ditargetkan berproduksi pada Oktober 2017. Adapun, tahun ini perseroan menargetkan dapat membukukan kenaikan penjualan sekitar 15% menjadi Rp 3.2 Triliun dari sebelumnya sebesar Rp 2.77 Triliun.
NRCA - Kontrak baru
PT Nusa Raya Cipta (NRCA) membukukan kontrak baru senilai Rp 1 Triliun. Kontrak tersebut setara dengan 30.3% dari target total kontrak baru tahun ini sebesar Rp 3.3 Triliun. Sebagian besar kontrak baru berasal dari bangunan komersial, seperti hotel atau gedung perkantoran yang digunakan sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan kontrak dari segmen industrial building cenderung masih sepi. Beberapa kontrak yang sudah dimenangkan perseroan hingga April ini adalah pembangunan gedung synthesis Apartemen Kemang, Hotel Solis Ubud Bali, Hotel dan Showroom Srikandi Surabaya, Mason Pine Hotel Padalarang, Yogya Sumber Sari Junction Bandung dan Apsara Tower.