Daily News 09/05

May 09, 2017 No. 1484
AKRA - Emisi obligasi

PT AKR Corporindo (AKRA) menerbitkan obligasi sebesar Rp 1 Triliun melalui penawaran umum berkelanjutan (PUB) I tahap I. Obligasi tersebut diterbitkan dalam dua seri. Seri A bertenor 5 tahun dengan kupon sebesar 8.5% hingga 9.25% dan Seri B berjangka waktu 7 tahun dengan kupon berkisar 8.75% hingga 9.25%. Dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk modal kerja. Perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas, PT CIMB Securities, PT Indo Premier Securities, dan PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi efek. Sesuai rencana, masa penawaran awal pada 8-22 Mei 2017 dan masa penawaran umum pada 8 Juni hingga 8 Juni 2017, sedangkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 14 Juni 2017.
GJTL - Tambah gerai Tire Zone dan Tire Express
PT Gajah Tunggal (GJTL) berencana menambah 20 gerai Tire Zone dan 30 gerai Tire Express tahun ini. Gerai Tire Zone berukuran lebih luas dibandingkan Tire Express. Lokasi gerai Tire Zone di kota besar sedangkan gerai Tire Express di pinggiran kota. Penambahan gerai tersebut akan membuat GJTL mengoperasikan total 239 gerai tahun ini. Tahun lalu, GJTL memiliki 189 gerai dengan lokasi meliputi 55% di Jawa dan 45% di luar pulau Jawa. Pada 1Q 2017, GJTL telah menambah dua gerai baru di Banten dan GJTL memiliki total 191 gerai dengan perincian 132 gerai Tire Zone dan 59 Tire Express. Manajemen GJTL mengungkapkan penjualan dari gerai berkontribusi sekitar 25% terhadap penjualan.
INDF - Rencana emisi obligasi
PT Indofood Sukses Makmur (INDF) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2 Triliun. INDF menawarkan kupon pada kisaran 8.25% hingga 8.8% atas rencana emisi obligasi. Pefindo memberi peringkat idAA+ terhadap rencana emisi obligasi tersebut. Dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk refinancing obligasi yang akan jatuh tempo.
SSIA - Proyek kawasan industri di Subang
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) memperkirakan membutuhkan investasi Rp 4 Triliun untuk menyiapkan proyek kawasan industri di Subang (Jawa Barat). Sebagian besar belanja modal SSIA tahun ini akan dialokasikan untuk membeli lahan di Subang. SSIA menargetkan dapat mengakuisisi lahan seluas 1,100 Ha hingga akhir tahun ini. Dana pembebasan lahan mencapai Rp 1.5 Triliun dan SSIA akan menginvestasikan dana Rp 2.5 Triliun lagi untuk proyek tersebut. Sehingga pada tahun 2019, SSIA dapat memulai tahap penjualan. Untuk mendanai proyek di Subang, SSIA mengalokasikan dana yang diperoleh dari penjualan ruas tol Cipali. Kemarin SSIA telah menandatangani transaksi jual beli ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) senilai total Rp 2.56 Triliun kepada PT Astratel Nusantara.