Daily News 12/05
May 12, 2017 No. 1486
IPO - PT Hartadinata Abadi
PT Hartadinata Abadi, perusahaan produsen perhiasan emas berencana menggelar IPO dengan menjual maksimum 1.5 miliar lembar saham (30% saham) dengan target meraih dana Rp 420 Miliar-Rp 534 Miliar. Sekitar 50% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk membayar sebagian dari pinjaman modal kerja dan sisanya 42% untuk pembelian bahan baku, 6% untuk pembelian mesin, dan 2% untuk pembuatan aplikasi e-commerce internal perusahaan. Masa penawaran awal berlangsung pada 9-23 Mei 2017 dan perkiraan mendapat pernyataan efektif dari OJK pada 8 Juni 2017 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Juni 2017. Perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT MNC Sekuritas dan PT RHB Securities Indonesia sebagai pelaksana penjamin emisi efek.
IPO - PT Kirana Megatara
PT Kirana Megatara, produsen karet remah berencana menggelar IPO dengan menjual 1.15 miliar lembar saham (15% saham) dengan kisaran harga penawaran IPO senilai Rp 400-Rp 480 per saham sehingga perseroan menargetkan dapat meraih dana Rp 460 Miliar-Rp 550 Miliar. Sekitar 58% dana hasil IPO untuk menyuntik modal kepada 9-10 anak usaha, sebesar 22% untuk membayar sebagian pinjaman sindikasi bank dan sisanya dialokasikan untuk keperluan modal kerja dan menambah modal anak usaha. Masa penawaran awal berlangsung pada 9-26 Mei 2017 dan menargetkan dapat pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 20 Juni 2017. Perseroan menunjuk PT Trimegah Securities (TRIM) sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
BUMI - Perubahan harga pelaksanaan rights issue Seri B
PT Bumi Resources melakukan perubahan harga pelaksanaan rights issue Seri B dari Rp 926.16 menjadi Rp 1. Rights issue Seri B adalah hak untuk melaksanakan rights issue atas pembelian obligasi wajib konversi (OWK) dalam penawaran umum terbatas (PUT) V BUMI. Selain rights issue Seri B, PUT V BUMI juga menawarkan rights issue Seri A dengan harga pelaksanaan tetap Rp 926.16 per saham.
SMGR - Rencana emisi obligasi
PT Semen Indonesia (SMGR) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 8 Triliun dimana untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi senilai Rp 3 Triliun. Obligasi tersebut bertenor 5 tahun dan mendapat peringkat idAA+ dari Pefindo. Sekitar Rp 1.37 Triliun dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk pelunasan utang dan sisanya untuk modal kerja. Masa penawaran awal berlangsung 15-29 Mei dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 7 Juni 2017.