Daily News 25/09

September 25, 2017 No. 1571
Makroekonomi - Penurunan BI 7-DRR

Bank Indonesia (BI) menurunkan tingkat bunga acuan Bank Indonesia 7-Day Repo Rate (BI 7-DRR) dari 4.5% sebelumnya menjadi 4.25% dalam Rapat Dewan Gubernur 22 September lalu. BI menjelaskan penurunan tersebut sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini dimana realisasi inflasi 2017 diperkirakan tetap rendah serta perkiraan inflasi 2018 dan 2019 yang juga masih cukup terkendali. Penurunan suku bunga acuan tersebut juga telah memperhitungkan risiko eksternal seperti potensi kenaikan suku bunga Amerika (Fed Fund Rate).
AKRA - Divestasi pelabuhan di China
PT AKR Corporindo (AKRA) menandatangani perjanjian divestasi atas kepemilikan saham di bisnis operator pelabuhan Guigang di China ke Beibu Gulf Port Co. Ltd. Dalam perjanjian itu AKRA sepakat menjual 94.69% saham Guangxi Guigang AKR Container Port Co. Ltd., 78% saham AKR Guigang Transshipment Port Co. Ltd., dan 100% saham AKR Guigang Port Co. Ltd. Ketiganya merupakan entitas yang berada di pelabuhan Guigang dengan kegiatan operasi peti kemas, pengiriman, dan curah di China. Divestasi ini dilakukan untuk menyusun kembali portofolio AKRA agar bisa fokus ke berbagai proyek yang dieksekusi di Indonesia.
CTRA - Emisi MTN
PT Ciputra Development (CTRA) menerbitkan medium term notes (MTN) senilai Sin$ 150 Juta pada 20 September lalu. Surat utang tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2021 membayarkan bunga 4.85% per tahun. Dana hasil emisi MTN akan digunakan untuk refinancing utang serta membiayai modal kerja.
GIAA - Tunda kedatangan pesawat baru
Manajemen PT Garuda Indonesia (GIAA) menunda kedatangan 20 unit pesawat baru hingga 2019 untuk meningkatkan utilisasi unit pesawat yang ada saat ini. Baik Garuda dan Citilink masing-masing menunda kedatangan 10 unit pesawat baru. Keputusan manajemen GIAA tersebut sesuai dengan rencana efisiensi usaha karena pertambahan penumpang masih dapat dilayani oleh pesawat sewa dimana saat ini harga sewa cenderung menurun dibandingkan dengan kondisi 3 tahun yang lalu.
WIKA - Rencana emisi obligasi
PT Wijaya Karya (WIKA) berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 3 Triliun hingga Rp 5 Triliun serta obligasi global sekitar US$ 500 Juta. Obligasi tersebut akan diterbitkan perseroan pada penghujung tahun ini. Perseroan meraih peringkat AA dari Fitch Ratings dengan outlook stabil terhadap penerbitan surat utang domestik. Sedangkan peringkat surat utang denominasi mata uang asing perseroan meraih BB dengan outook stabil dari lembaga pemeringkat yang sama. Sementara itu hingga awal September 2017 perolehan kontrak baru WIKA telah mencapai Rp 94.07 Triliun, setara dengan 91.2% dari target kontrak baru sebesar Rp 103.25 Triliun tahun ini.