Daily News 29/09

September 29, 2017 No. 1575
IPO - Garuda Maintenance Facility Aero Asia

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) menetapkan harga penawaran saham perdana sebesar Rp 400 per lembar saham, yang dekat dengan kisaran batas bawah penawaran Rp 390 hingga Rp 510 per lembar saham. Sesuai dokumen awal GMF berencana menjual 10.89 miliar lembar saham baru melalui proses IPO. Namun demikian hingga saat ini manajemen dan pihak penjamin emisi belum menetapkan jumlah saham yang akan dijual karena menunggu pernyataan efektif OJK yang diperkirakan keluar hari ini.
BMRI & DAJK - Pembatalan perdamaian
PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) terancam pailit dikarenakan PT Bank Mandiri (BMRI) sebagai kreditur pemegang tagihan terbesar memilih mengajukan pembatalan perdamaian terhadap homologasi DAJK. Permohonan pembatalan perdamaian ini dilakukan karena DAJK tidak memenuhi kewajiban berdasarkan perjanjian perdamaian yang disahkan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dalam proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Beberapa hal yang tidak dipenuhi DAJK pasca homologasi antara lain terkait pembayaran bunga tunai, penambahan modal usaha, dan penyerahan jaminan aset.
BTPN- Rencana emisi obligasi
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 1.5 Triliun melalui penawaran umum berkelanjutan (PUB) III tahap II tahun 2017. Surat utang tersebut mendapatkan peringkat AAA oleh PT Fitch Ratings Indonesia. Dalam rencana, BTPN akan menerbitkan obligasi dengan tenor selama tiga tahun. Hasil emisi obligasi tersebut akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis bank.
BUMI - Penjualan saham treasury
PT Bumi Resources (BUMI) telah menyelesaikan proses penjualan saham hasil pembelian kembali (buyback) kepada investor strategis, Wyoming International Limited. Jumlah saham treasury yang dijual sebesar 473.21 juta saham dengan harga Rp 350 per saham sehingga BUMI meraih dana segar Rp 165.62 Miliar. Namun, nilai penjualan yang diraih jauh lebih rendah dari harga akuisisi saham treasury bumi yang mencapai US$ 34.15 Juta atau sekitar Rp 452 Miliar. WYoming merupakan perusahaan asing dari Republik Seychelles dengan kegiatan utama usaha adalah investasi. Wyoming juga tercatat menguasai 2.64 miliar saham (30.4% saham) PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia (KBRI).