Daily News 23/10
October 23, 2017 No. 1591
BIRD - Taksi MPV
PT Blue Bird (BIRD) akan meluncurkan 300 unit taksi blue bird dengan jenis multi purpose vehicle (MPV) untuk melayani konsumen di daerah kawasan wisata seperti di Bali dan Lombok. Saat ini permintaan jenis armada taksi MPV cukup tinggi di Bali. Untuk tahap awal telah diluncurkan 50 unit armada MPV yang akan ditingkatkan hingga 300 unit pada awal 2018.
DILD - Marketing sales PT Intiland Development (DILD) belum merevisi kenaikan target marketing sales pada tahun ini. DILD telah membukukan marketing sales Rp 3 Triliun hingga 3Q 2017 dan telah melampaui target marketing sales yang ditetapkan tahun ini senilai Rp 2.3 Triliun. Nilai marketing sales senilai Rp 3 Triliun meningkat 115%Yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1.4 Triliun.
MDRN - Refinancing utang
PT Modern Internasional (MDRN) mendapat kontribusi tambahan asset dari PT Nusantara Agri Sejati (perusahaan afiliasi) untuk dapat melakukan restrukturisasi utang dalam memenuhi kewajiban anak usaha, PT Modern Sevel Indonesia (MSI). Manajemen MDRN mengungkapkan bahwa bisnis dan asset MDRN saat ini tidak mencukupi untuk melunasi seluruh kewajiban MSI. Kontribusi tambahan asset NAS berupa bisnis peternakan sapi perah dan pengolahan susu.
MYRX - Rencana private placement
PT Hanson International (MYRX) berencana melakukan penambahan modal melalui skema private placement atau penambahan modal tanpa hak terlebih dahulu (non-HMETD). Perseroan akan melakukan private placement atas 7.98 juta lembar saham (10% dari modal disetor) pada harga Rp 127 per saham. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB pada 23 November 2017. Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan dialokasikan sebagai tambahan setoran modal kepada entitas anak perseroan, yakni PT Mandiri Mega Jaya.
TRAM - Bisnis batubara
PT Trada Alam Mineral (TRAM - dahulu PT Trada Maritime) menargetkan produksi batubara anak perusahaan, PT Gunung Bara Utama (GBU) mencapai 4 juta ton tahun depan. TRAM menunjuk Thiess, anak perusahaan CIMIC Group (Australia), sebagai kontraktor pertambangan. Areal pertambangan GBU terletak di Kutai Barat dengan luas 5,350 Ha memiliki izin usaha pertambangan (IUP) selama 22 tahun yang berakhir pada tahun 2031. Cadangan batubara GBU (mineable) diperkirakan mencapai 64.85 juta ton dari total cadangan deposit batubara sebanyak 264.04 juta ton.