Daily News 28/12
December 28, 2017 No. 1637
Industri Semen - Konsumsi Tahun Depan Akan Stagnan
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memproyeksikan tingkat konsumsi semen tahun depan tidak akan jauh berbeda dari tahun ini, yang hingga November telah mencapai 60.55 Juta Ton, atau lebih tinggi 7.8% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Namun Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) tetap optimis tingkat pertumbuhan tahun depan dapat mencapai 5% - 6%.
ADHI - Pendanaan proyek LRT
PT Adhi Karya (ADHI) tengah menunggu kepastian pendanaan proyek light rail transit (LRT) Jabodetabek. Saat ini terdapat 12 bank yang akan menyalurkan pinjaman untuk proyek tersebut. Dalam rencana awal hanya terdapat 5 bank yang melakukan sindikasi untuk memberi pinjaman proyek LRT yang terdiri dari tiga bank BUMN dan dua bank swasta. Kebutuhan pinjaman eksternal proyek tersebut mencapai Rp 18.1 Triliun dari total nilai proyek Rp 29.9 Triliun. Penandatangan perjanjian pinjaman sindikasi akan dilakukan pada hari Jumat 29 Desember.
KAEF - Digitalisasi bisnis
PT Kimia Farma (KAEF) menjalin kerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) untuk melakukan digitaliasi seluruh proses bisnis farmasi. KAEF menargetkan dapat melakukan efisiensi beban operasi minimal 20% pada tahun 2019. Penandatangan memorandum of understanding (MoU) atas kerjasama ini dilakukan pada tanggal 27 Desember. Penerapan digitalisasi dari hulu ke hilir terhadap value chain bisnis KAEF yang meliputi produksi hingga ritel ke apotek. Digitalisasi bisnis dilakukan KAEF agar dapat menjadi perusahaan healthcare terkemuka dan memiliki daya saing global. Digitalisasi bisnis akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2018.
KRAS - Belanja modal
PT Krakatau Steel (KRAS) menganggarkan belanja modal senilai US$ 390 Juta untuk tahun depan, turun dari anggaran tahun ini US$ 800 Juta. KRAS akan menggunakan kas internal untuk memenuhi belanja modal termasuk dana rights issue yang dilakukan pada tahun 2016 lalu. Penurunan anggaran belanja modal terjadi karena sejumlah proyek penambahan kapasitas yang dilakukan KRAS sudah dalam tahap penyelesaian dan tidak membutuhkan banyak dana. Sekitar US$ 160 Juta dari nilai belanja modal akan dialokasikan ke anak usaha.
WSBP - Terima Pembayaran Rp4.63 Triliun
PT Waskita Beton Precast (WSBP) akan segera menerima pembayaran dari pelanggan sebesar Rp4.63 Triliun, dimana komponen terbesarnya adalah dari penyelesaian proyek jalan tol Becakayu seksi 1b dan 1c senilai total Rp1.8 Triliun. Penerimaan ini diharapkan dapat memperbaiki posisi arus kas perseroan.