Daily News 28/12
December 28, 2011 No. 165
BORN - Agenda RUPSLB
PT Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN) berencana melakukan buyback atas maksimal 707.72 juta lembar saham beredar (4% saham) dengan mengalokasikan dana hingga Rp 650 Miliar. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB yang rencananya akan dilakukan pada 30 Desember 2011. Mengacu pada jumlah maksimal pembelian serta dana alokasi buyback, maka asumsi harga maksimal buyback adalah Rp 918 per lembar saham. RUPSLB juga akan membahas agenda lain seperti persetujuan transaksi material atas pembelian saham Bumi Plc. serta pemberian jaminan asset untuk mendapat pinjaman bank.
CKRA - Rencana bisnis tambang
PT Citra Kebun Raya Agri (CKRA) berencana mengubah bisnis utama dari perkebunan ke sektor perdagangan umum dan pertambangan. CKRA berniat melakukan divestasi unit usahanya, PT Horizon Agri Industri (HAI) yang selama ini mengelola bisnis perkebunan dan sudah mendapatkan pembeli yaitu PT Rajawali Agro Andalan Nusantara. Nilai transaksi penjualan mencapai Rp 750 Miliar. Dana tersebut akan digunakan CKRA untuk mengakuisi 88% saham PT Persada Indo Tambang senilai Rp 500 Juta.
FREN - Kinerja 9M 2011
PT Smartfren Telecom (FREN) membukukan kenaikan rugi bersih menjadi Rp 1.55 Triliun pada 9M 2011 Vs rugi Rp 1.05 Triliun pada 9M 2010 lalu kendati membukukan kenaikan pendapatan sebesar 136.6%Yoy menjadi Rp 688.9 Miliar pada 9M 2011. Dengan kinerja tersebut, akumulasi defisit rugi mencapai Rp 5.55 Triliun per 30 September 2011 dengan posisi kewajiban sebesar Rp 8.1 Triliun. Sementara itu manajemen berencana melakukan reverse stock atas saham FREN yang membutuhkan persetujuan RUPSLB pada 12 Januari 2012.
PJAA & JRPT - Proyek hunian komersial
PT Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) dan PT Jaya Real Property (JRPT) menjalin kerja sama dalam proyek pembangunan empat menara dan town house senilai total Rp 500 Miliar. PJAA akan menanggung 65% biaya proyek dan sisanya ditanggung oleh JRPT.Proses konstruksi akan dilakukan secara bertahap, dimulai pada 1Q 2012 dan ditargetkan selesai pada 2015. Untuk tahap pertama, akan dibangun sebuah tower dan sejumlah town house yang ditargetkan selesai pada 2013.
TOWR - Pinjaman kredit
PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) mengumumkan salah satu unit usaha PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) telah mendapatkan pinjaman senilai Rp 2 Triliun. Pinjaman tersebut diperoleh dari institusi keuangan, dimana Bank BNI bertindak sebagai lead arranger. Dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk melanjutkan program membangun dan mengakuisisi menara telekomunikasi.