Daily News 31/01

January 31, 2018 No. 1659
ANTM - Penjualan bersih FY 2017 (unaudited)

PT Aneka Tambang (ANTM) meraih penjualan bersih (unaudited) FY 2017 senilai Rp 12.55 Triliun atau naik 38% dibandingkan penjualan 2016. Penjualan emas berkontribusi paling besar terhadap penjualan ANTM senilai Rp 7.37 Triliun atau setara 59% dari total nilai penjualan ANTM. Sepanjang tahun 2017, ANTM mencatatkan volume produksi feronikel mencapai 21.76 ton nikel dalam feronikel (TNi). Adapun penjualan feronikel mencapai 21.81 TNi dan berkontribusi Rp 3.17 Triliun atau 25% dari total penjualan ANTM. Angka penjualan tumbuh 14% dibandingkan realisasi 2016 senilai Rp 2.78 Triliun.
MTLA - Marketing sales
PT Metropolitan Land (MTLA) menargetkan marketing sales unit properti sebesar Rp 2 Triliun, naik 11.1% dibandingkan realisasi 2017 yang sebesar Rp 1.8 Triliun. Dari target tersebut perseroan menargetkan kontribusi presales sebesar Rp 1.5 Triliun dan recurring income sebesar Rp 500 Miliar dari proyek komersial. Pada tahun ini perseroan hanya fokus dengan proyek yang sudah ada yakni dengan peluncuran cluster baru. Guna mendukung target marketing sales perseroan berencana mengalokasikan belanja modal lebih tinggi dari tahun lalu. Adapun belanja modal perseroan pada tahun 2017 sebesar Rp 540 Miliar.
SDMU - Belanja modal
PT Sidomulyo Selaras (SDMU) menagalokasikan belanja modal sebesar Rp 30.74 Miliar. Dana belanja modal akan digunakan untuk penambahan armada transportasi, antara lain 24 mover truck dan truk tangki mild steel 10 kiloliter (KL). Saat ini, perseroan memiliki 306 armada yang masih beroperasi dan 105 armada yang tidak dapat beroperasi. Seumber belanja modal berasal dari penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) dengan melepas 10% kepemilikan saham pada harga Rp 270.84 per saham. Sementara itu, perseroan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 5% hingga 10% menjadi Rp 100 Miliar - Rp 120 Miliar.
UNSP - Non-preemptive rights
PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) merestrukturisasi utang melalui skema non-preemptive rights atau private placement dikarenakan total liabilitas setara 96% dari aset. UNSP berencana private placement dengan mengonversi sebagian utang senilai Rp 338.43 miliar menjadi saham baru seri B. Kewajiban UNSP meliputi utang terhadap beberapa kreditur antara lain Indo Alam Resources Pte Ltd dengan total nilai pokok Rp 130.95 Miliar, PT Maeto Sagraha Altantis senilai Rp 67.08 Miliar, PT Lingga Manik senilai Rp 12.08 Miliar, Leonard Djajali senilai Rp 58.33 Miliar dan dari Loh Thiam Fatt senilai Rp 69.99 Miliar. UNSP akan menggelar RUPSLB pada 8 Maret 2018 untuk melancarkan aksi korporasi ini.