Daily News 06/02
February 06, 2018 No. 1663
PPRE - Rencana akuisisi dua perusahaan
PT PP Presisi (PPRE) berencana mengakuisisi dua perusahan tahun ini. Perusahaan yang akan diakuisisi bergerak di lini bisnis jasa erector dan fondasi. PPRE berencana ekspansi ke bisnis erector karena ada transormasi bisnis hingga 2022. Untuk pengerjaan erector, karena ada potensi proyek listrik 35,000 megawatt. Perusahaan erector yang akan diakuisisi adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Jepang yang beroperasi di Indonesia yang dalam proses due diligence. Selain itu, PPRE berencana mengakusisi satu perusahan lokal yang bergerak di bisnis fondasi. PPRE menargetkan akuisisi kedua perusahaan selesai pada 1H 2018. Sebagian dana akuisisi berasal dari anggaran belanja modal dengan total senilai Rp 1.6 Triliun.
SMBR - Kinerja FY 2017
PT Semen Baturaja (SMBR) membukukan penurunan laba bersih sebesar 43.4%Yoy menjadi Rp 146.6 Miliar tahun lalu Vs Rp 259.1 Miliar pada FY 2016. Pendapatan SMBR hanya naik 1.9%Yoy menjadi Rp 1.55 Triliun tahun lalu. Laba operasi SMBR turun 41.5%Yoy menjadi Rp 192.1 Miliar pada tahun 2017.
TOPS - Proyek DKI Jakarta
PT Totalindo Eka Persada (TOPS) telah meraih dua kontrak baru dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun ini. Keduanya adalah proyek pembangunan rumah DP Rp 0 di kawasan Pondok Kelapa (Jakarta Timur) dan transit oriented development (TOD) Lebak Bulus. Dua proyek senilai total Rp 1.5 Triliun. Pada tahun ini, TOPS menargetkan kontrak baru sebesar Rp 4.2 Triliun atau lebih tinggi dibandingkan target tahun lalu senilai Rp 3.4 Triliun. Namun pada tahun lalu ,TOPS hanya berhasil meraih nilai kontrak senilai Rp 2 Triliun. TOPS menargetkan sebesar 70% dari kontrak tahun ini berasal dari pemerintah sementara 30% berasal dari pihak swasta.
WIKA - Kontrak dari Pelindo III
PT Wijaya Karya (WIKA) mendapatkan kontrak senilai Rp 1.3 Triliun dari Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III. Perseroan ditunjuk sebagai kontraktor pengerjaan proyek fly over akses Terminal Teluk Lamong, Surabaya (Jawa Timur). Berdasarkan kontrak yang ditandatangani, fly over tersebut akan menghubungkan Terminal Teluk Lamong dengan Tol Surabaya-Gresik melalui jalur lingkar luar barat (JLLB). WIKA akan membangun fly over sepanjang 2,000 meter dengan masa pengerjaan selama 365 hari. Selain proyek pembangunan fly over akses terminal Teluk Lamong, perseroan mengincar proyek pembangunan maupun revitalisasi pelabuhan yang lelang proyeknya dilakukan pada 2018.