Daily News 07/08

August 07, 2020 No. 1775
Amerika Serikat
Nasdaq menembus rekor baru pada Kamis (6/8/2020). Bahkan, melonjak 1,0% dan menyelesaikan perdagangan di atas 11.000 untuk pertama kalinya. Indeks yang kaya teknologi di Wall Street ini berakhir di 11.108,07. Ini merupakan kenaikan tertinggi empat kali berturut-turut. Hal senada juga terjadi pada dua indeks utama lain yakni Dow Jones yang naik 0,7% dan mengakhiri sesi di 27.386,98. Sedangkan S&P yang berbasis luas juga naik 0,6% ke 3.349,16. Pencapaian ini mengabaikan kebuntuan Washington tentang paket stimulus terbaru. Kongres AS dan pemerintah Presiden Donald Trump masih terus membicarakan paket darurat lanjutan dan dana bantuan untuk pengangguran. Investor juga menantikan laporan tenaga kerja pada Jumat (7/8/2020), yang diprediksi lebih buruk dari Juni lalu. Ini nantinya akan memberi pandangan soal bagaimana corona (Covid-19) membebani AS. (Source: CNBC Indonesia)

China
China mengancam akan mengambil tindakan balasan atas rencana perjalanan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat (AS), Alex Azar ke Taiwan. Ancaman tersebut dilontarkan Beijing ketika pulau yang diklaim China itu sebagai miliknya bersiap menyambut kunjungan resmi tingkat tertinggi AS dalam empat dekade. Kunjungan Menteri Kesehatan AS yang dimulai pada Minggu ini semakin memperpanjang ketegangan antara Beijing dan Washington. Mulai dari ketegangan perdagangan, hak asasi manusia hingga pandemi virus corona. (Source: Kontan)

Filipina
Filipina menjadi negara terbaru yang masuk ke jurang resesi akibat wabah virus corona. Badan Statistik Filipina menyebut PDB secara tahunan (YoY) di kuartal II 2020 yaitu -16.5%, sedangkan pada kuartal I 2020 yaitu -0.7% secara tahunan. Hal ini membuat Filipina resmi resesi karena ekonominya telah minus dua kuartal berturut-turut. Ini merupakan resesi pertama Filipina dalam 29 tahun. Padahal sebelum pandemi, ekonomi negara ini merupakan salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, sebagaimana dilaporkan Nikkei Asian Review. Sedihnya, harapan akan pemulihan di ekonomi Filipina pada kuartal ketiga juga telah menipis, lantaran negara ini telah kembali memberlakukan lockdown akibat kasus-kasus baru virus corona terus bertambah. (Source: CNBC Indonesia)

Indonesia
Hari ini Bank Indonesia (BI) akan merilis data cadangan devisa (cadev) Juli yang mengindikasikan pemulihan posisi hasil devisa ekspor dan masuknya arus pendanaan berbasis valuta asing (valas). Menurut proyeksi Tradingeconomics, posisi cadev nasional bakal menyentuh US$ 132,1 miliar pada Juli, atau meningkat jika dibandingkan dengan posisi Juni sebesar US$ 131,7 miliar. Dengan membaiknya cadev, maka ada peluang peringkat utang untuk surat utang pemerintah membaik dan memperingan jalan bagi pemerintah melakukan pembiayaan ekstra lewat penerbitan obligasi valas guna memberikan stimulus di tengah krisis pandemi. Secara psikologis, cadev yang kuat bakal menambah keyakinan para investor global untuk berbelanja aset investasi di Indonesia, seperti saham dan obligasi. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika pelaku pasar pun mencermati rilis cadev hari ini. (CNBC Indonesia)