Daily News 10/08
August 10, 2020 No. 1776
Amerika Serikat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani empat perintah eksekutif. Salah satu dari empat perintah eksekutif itu berisi bantuan langsung kepada pengangguran senilai US$ 400 per pekan atau setara Rp 5,86 juta (kurs Rp 14.652,31/US$), di mana 25% di antaranya diminta ditanggung oleh pemerintah negara bagian.Tiga perintah eksekutif lainnya adalah tax holiday bagi warga AS berpenghasilan kurang dari US$ 100.000 per tahun, bantuan untuk penyewa dan pemilik rumah serta penangguhan pembayaran student loan atau pinjaman pelajar di level universitas. Trump mengatakan, bantuan US$ 300 berasal dari kocek pemerintah pusat, sedangkan sisanya US$ 100 bersumber dari kas pemerintah negara bagian. Lantaran para gubernur harus membayar US$ 100, tidak jelas berapa banyak dari mereka yang menganggur mendapat US$ 400 secara penuh. (Source: CNBC Indonesia) China Huawei Technologies Co akan berhenti membuat chipset Kirin andalannya pada bulan depan. Hal ini karena tekanan AS terhadap raksasa teknologi China itu terus meningkat. Hal ini dilaporkan oleh majalah keuangan Caixin. Dalam laporan majalah ini, Richard Yu, CEO Unit Bisnis Konsumen Huawei menyebut tekanan AS terhadap pemasok Huawei telah membuat divisi chip mereka yakni HiSilicon tidak mungkin untuk terus membuat chipset yang merupakan komponen utama untuk ponsel. Pada bulan Mei, Departemen Perdagangan AS mengeluarkan perintah yang mewajibkan pemasok perangkat lunak dan peralatan manufaktur untuk menahan diri dari berbisnis dengan Huawei tanpa terlebih dahulu mendapatkan lisensi. HiSilicon memproduksi berbagai macam chip termasuk jajaran prosesor Kirin, yang hanya mendukung smartphone Huawei dan merupakan satu-satunya prosesor China yang dapat menyaingi kualitas Qualcomm. (Source: Kontan) Korea Selatan Indeks Saham Korea Selatan ditutup menguat pada Jum'at, menjelang rilis data pekerjaan AS. Meskipun sentimen diredam oleh langkah administrasi Trump untuk melarang transaksi AS dengan aplikasi milik China, WeChat dan Tiktok. Won Korea melemah, sementara imbal hasil obligasi acuan naik. KOSPI naik 9.06 poin atau 0.39%. Indeks melonjak 4.55% untuk minggu kemarin, mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak awal Juni. Saham Korean Air Lines melonjak 16% ke level tertinggi dua bulan setelah perusahaan melaporkan angka kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. (Source: Reuters) Indonesia Cadangan devisa (cadev) Indonesia pada Juli 2020 menembus rekor tertingginya. Bank Indonesia (BI) mencatat, cadev pada akhir Juli 2020 ada di posisi US$ 135,1 miliar atau melampaui rekor tertinggi cadev pada Januari 2018 yang sebesar US$ 131,98 miliar. Hal ini didorong oleh penerbitan global bond dan penarikan pinjaman pemerintah. Posisi cadev pada akhir bulan lalu setara dengan pembiayaan 9,0 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ini juga jauh di atas standard kecukupan internasional yang sebesar tiga bulan impor. BI memandang kalau cadev ini memadai, dan mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ini juga didorong oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong perekonomian. (Source: Kontan) Dalam rangka pemulihan ekonomi daerah akibat dampak Covid-19, Kementerian Keuangan hadirkan program baru pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun 2020 dengan memberikan dukungan anggaran kepada Pemerintah Daerah (pemda) dalam PEN di APBN 2020 sebesar Rp 27 triliun. Dari total Rp 27 triliun terbagi menjadi Dana Insentif Daerah Tambahan sebesar Rp 5 triliun, Cadangan Dana Alokasi Khusus Fisik Rp 8,7 triliun, Dana Hibah Pariwisata Rp 3,3 triliun serta Pinjaman PEN daerah sendiri senilai Rp 10 triliun dari APBN 2020. (Source: Kontan)